Dedie melanjutkan, Kota Bogor akan menyeleksi warga yang akan mengikuti uji coba vaksin, jumlahnya kurang lebih sekitar 350 orang.
Diutamakan para tenaga kesehatan (nakes), petugas laboratorium, petugas pemulasaraan jenazah, sopir ambulans, penggali kubur dan petugas-petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor.
Untuk pelaksanaan vaksinasi sepenuhnya tanggung jawab pemerintah pusat. Pemkot Bogor ujar Dedie adalah mempersiapkan proses simulasi, tenaga personil dan daftar warga yang akan menerima vaksin.
Satu hal yang perlu diingat adalah orang yang akan diberi suntikan vaksin harus sehat, bebas dari Covid-19 dan itu harus diuji melalui tes usap (Swab test) atau Rapid Test.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno sebelumnya menerangkan, sasaran vaksin adalah orang yang berusia 18-59 tahun dengan estimasi 60 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Bogor, kurang lebih ada 660 ribu sasaran. Kemudian dari jumlah tersebut akan di screening kembali.
“Yang tidak boleh diantaranya ibu hamil, yang memiliki komorbid. Ada sasaran prioritas juga, selain nakes, ada TNI/Polri dan pendidik. Untuk sasaran berikutnya adalah Satpol PP, ASN, PBI dan yang lainnya,” kata Kadinkes.