BOGOR – RADAR BOGOR, Pendaftaran peserta musyawarah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor telah ditutup, Senin (30/11/2020). Sayangnya, masih banyak calon peserta yang tak terakomodir lantaran jadwal pendaftaran yang bergeser seminggu lebih awal.
Hal itu menjadi sumber kekesalan peserta yang telat menyetorkan berkas pendaftaran. Mereka menyangka, pendaftaran masih dibuka sesuai jadwal semula hingga 9 Desember.
Ternyata, batas pendaftaran tiba-tiba dimajukan pada 30 November. Hal itu tanpa sepengetahuan peserta yang ingin berpartisipasi dalam agenda Musyawarah Kota (Muskot) Kadin, 16 Desember mendatang.
Polemik itu juga sampai ke telinga Ketua Kadin Kota Bogor, Erik Suganda. Ia mengakui, ada keributan kecil dalam detik-detik terakhir penutupan pendaftaran peserta itu. Meski begitu, ia membenarkan batas pendaftaran sedikit dimajukan atas pertimbangan mematuhi protokol kesehatan (prokes) nantinya.
“Itu mungkin ada miskomunikasi ya. Akan tetapi, itu (perubahan jadwal) sudah disampaikan jauh-jauh hari. Itu juga sudah menjadi keputusan untuk pendaftaran peserta ditutupnya hari ini (kemarin),” terang Erik, kepada Radar Bogor, Senin (30/11/2020).
Tercatat, sebanyak 262 peserta telah mendaftarkan diri. Sisanya, yang tak terakomodir, menyampaikan surat keberatan mengenai perubahan tanggal terakhir penyerahan berkas.
Erik beralasan, hasil pleno dari Kadin memang menyepakati pergeseran batas pendaftaran untuk peserta itu. Pertimbangannya terkait persiapan menuju Muskot. Panitia pelaksana (OC) bakal terdesak menyiapkan venue jika pendaftaran terakhir dibuka sampai 9 Desember.
Sementara banyak hal yang harus dipersiapkan terkait venue, seperti jumlah kursi, akomodasi makanan, hingga penerapan prokes dengan standar ketat.
“Kita tidak ada target peserta,cuma karena situasi begini, lagi Covid-19 dan waktu pelaksanaan juga tidak bisa terlalu panjang, ya memang dibatasi jumlah peserta. OC (panitia) harus jauh-jauh hari menentukan jumlahnya berapa yang ikut. Kalau tanggal 9 ditutup, terlalu mepet untuk menentukan venue dan prokes,” paparnya lagi.
Ia pun menganggap, kisruh yang mewarnai injury time pendaftaran peserta merupakan miskomunikasi. Lantaran pihaknya sudah menyampaikan informasi itu. Apalagi, para pengurus Kadin juga menyepakatinya dalam pleno dan diminta meneruskannya kepada para calon peserta.
“Tidak ada alasan lain kok. Itu cuma pertimbangan kesiapan untuk OC saja. Kita minta pengertian aja sih (dari para calon peserta yang protes). Karena itu sebenarnya sudah kita sampaikan kok. Nanti kita luruskan lah,” tekannya.
Sementara itu, pendaftaran calon ketua masih dibuka hingga 9 Desember mendatang. Belum ada satu pun kandidat yang mengembalikan berkas untuk pemilihan pucuk pimpinan tersebut. Diperkirakan, para kandidat baru akan bermunculan menjelang pendaftaran calon ketua ditutup. (mam/c)