CITEUREUP-RADAR BOGOR, Reaktif Covid-19, pasien yang akan melahirkan di salah satu rumah sakit swasta di Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, butuh Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
Pasalnya, pihak rumah sakit tidak memiliki ruang isolasi bersalin. “Istri saya sudah pembukaan tiga, menungggu rumah sakit rujukan cuman infonya masih pada penuh,” ujar Egiar, suami pasien kepada Radar Bogor, Rabu (2/12/2020)
Dia hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut. Menurutnya, pihak rumah sakit tetap dapat melakukan penanganan terhadap istrinya.
Namun, bila proses persalinan dengan cara operasi caesar, rumah sakit tidak dapat melakukan penanganan. Untuk itu, dirinya berharap segera mendapatkan rumah sakit rujukan yang dapat menangani istriny tersebut.
Sementara itu, bagian pelayanan RS tersebut yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasien tersebut dinyatakan reaktif Covid-19 dari hasil rapid test. “Saat ini pasien masih diobservasi, kami tangani dengan prosedur Covid,” ujarnya.
Meskipun begitu, pihaknya telah menghubungi rumah sakit rujukan yang dapat menangani pasien tersebut dengan prosuder semestinya. “Jadi kami masih menunggu ada rumah sakit yang siap menampung pasien itu,” jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan meminta pihak rumah sakit aktif dalam mencari rumah sakit rujukan untuk pasien reaktif Covid-19.
“Jadi rumah sakit harus kordinasi dengan Dinkes, lalu Dinkes yang akan merujuk rumah sakit mana yang dapat menangani pasien,” katanya saat dihubungi Radar Bogor lewat sambungan telepon, Rabu (2/12/2020).
Biasanya, sambug Irwan, untuk pasien melahirkan ditangani di UGD isolasi seiap rumah sakit. Menurutnya, ada 29 rumah sakit rujukan Covid-19 namun untuk ruang persalinan itu harus diinventarisir terlebih dahulu.
“Jadi kalau rumah tidak punya ruang isolasi, segera menghubungi Dinkes, karena domisilinya di Gunungputri, bisa ke RSUD Cibinong atau bisa juga RSUD Cileungsi,” tandasnya.(cok)