Tak Tahan Bau Menyengat, Warga Gunung Sindur Kembali Protes Pabrik Bata

0
36
Pabrik-bata
Warga saat memprotes aktivitas pabrik bata di Gunung Sindur yang menyebabkan pencemaran udara. JAENAL/RADAR BOGOR
Pabrik-bata
Warga saat memprotes aktivitas pabrik bata di Gunung Sindur yang menyebabkan pencemaran udara. JAENAL/RADAR BOGOR

GUNUNGSINDUR-RADAR BOGOR, Warga Desa Curug dan Padurenan, Kecamatan Gunung Sindur kembali lakukan aksi protes terhadap kegiatan pabrik bata.

Karena sudah hampir 1,5 tahun, masyarakat sekitar menahan bau menyengat akibat produksi bata hebeli yang menggunakan bahan kimia.

“Belum lama ini anak saya saat sedang makan muntah-muntah karena gak tahan dengan bau kimia,” kata Herlina warga sekitar yang lokasinya berdekatan dengan pabrik tersebut.

Ia bahkan pasrah dengan kondisi itu. Pasalnya warga lain yang terdampak sudah melakukan aksi menuntut agar mengurangi polusi dari produksi bata hebel itu, tapi belum ada solusi.

“Kita berkali-kali bahkan sudah di fasilitasi anggota DPRD, tapi tetap saja masih banyak polusi yang ditimbulkan,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Curug Mulyadi membenarkan warganya kembali lakukan aksi protes terhadap kegiatan pabrik bata.

“Besok kita akan lakukan mediasi kembali supaya ada jalan tengah, karena warga tidak tahan mencium bau bekas produksi hebel dari bahan kimia,” tegasnya. (nal)