
BOGOR – RADAR BOGOR, Ketersediaan lahan makam bakal pasien Covid-19 yang meninggal dunia, masih dianggap aman oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, lahan makam untuk pasien covid dianggap aman karena angka kematian akibat korona di Kota Bogor tak sedramatis daerah lain.
“Jadi artinya kalau ketersediaan makam di Bogor kan sudah kita pastikan ada dua. Satu Kayumanis, satu lagi di Situgede,” kata Dedie.
Di sisi lain, kata Dedie, tak menutup kemungkinan jika siapapun pasien covid yang meninggal dunia bisa dimakamkan di pemakaman umum di wilayahnya sendiri.
Asalkan, selama itu warga Kota Bogor dan prosedur pemakaman sesuai dengan protokol covid. Bahkan bisa saja, warga di luar Kota Bogor ikut dimakamkan di wilayah Kota Bogor.
“Gak ada masalah. Selama harus memenuhi syaratnya; seperti surat keterangan. Tapi atas nama kemanusiaan, tidak menutup kemungkinan warga di luar Kota Bogor memanfaatkan pemakaman yang ada di Kota Bogor,” terangnya.
Saat Ramadan dan Idul Fitri sekitar Juni lalu, Dedie mengaku Pemkot sudah menyediakan 50 liang lahat tambahan untuk mengantisipasi lonjakan angka kematian akibat covid.
Namun yang paling penting, kata dia, saat ini Pemkot Bogor terus mendorong masyarakat melakukan tindakan pencegahan penularan covid. Semua harus diarahkan ke sisi promotif dan pencegahan.
Kedua hal itu terus digalakkan dengan cara protokol kesehatan yang terus diterapkan.
Di sisi lain, hasil breakdown penambahan jumlah kasus positif hingga saat ini, klaster keluarga masih menjadi potensi terbesar penularan Covid-19.
“Artinya jangan – jangan di rumah pun harus pakai masker. Ini temuan baru yang mungkin bisa juga mengurangi tingkat resiko. Jadi bukan hanya penerapan protokol di luar rumah, tetapi juga di dalam rumah pada saat ini menjadi satu keharusan,” tegasnya. (dka)