CITEUREUP – RADAR BOGOR, Kampung Tarikolot di Desa Tari Kolor, Kecamatan Citeureup jadi langganan banjir. Meluapnya air drainase menjadi penyebab dikala hujan deras turun.
Terutama di RT 2 RW 7, banjir acap kali merendam pemukiman di tengah kawasan industri tersebut.
“Wilayah kami ini hilirnya saluran air, selokan yang sempit tidak mampu menampung volume air yang banyak, jadi meluap ke pemukiman warga sini,” ungkap Mustawan, Ketua RT 3 RW 7 Kampung Tarikolot, Selasa (8/12/2020).
Menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak lama. Apalagi semakin banyaknya bangunan dan pabrik turut berkontribusi dalam mengurangi daerah resapan air.
Akibatnya, Mustawan melanjutkan, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) sering dilanda kebanjiran meskipun yang paling parah hanya setinggi paha orang dewasa.
Guna meminimalisir terjadinya banjir, warga merutinkan gotong royong membersihkan saluran air di lingkungan.
“Namun hal itu percuma kalau saluran airnya tetap sempit dan dangkal,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tarikolot, Wawan Kurniawan mengakui, permasalahan tersebut menjadi perhatian serius pihaknya. Berbagai solusipun tengah dibahas guna menyelesaikan persoalan menahun itu.
“Salah satunya dengan membuat sodetan air baru agar memecah aliran air yang terpusat ke wilayah RT 3 RW 7,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Kesadaran warga dalam membuang sampah sembarangan, sambung Kades, juga harus dibangun.
“Kami juga masih menerapkan sanksi bagi warga yang tertangkap basah membuang sampah sembarangan di lingkungan kami,” tandasnya.(cok)