DLH Kabupaten Bogor Manfaatkan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Bakar

0
43
DLH Kabupaten Bogor mulai mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang ramah lingkungan,
DLH Kabupaten Bogor mulai mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang ramah lingkungan. Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang ramah lingkungan, sehingga beberapa masyarakat sekitar, tidak lagi menggunakan elpiji untuk keperluam memasak setiap hari.

Program tersebut diterapkan di Kampung Leuwinanggung RT 03/12, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, sekaligus menjadi salah satu daerah percontohan, untuk pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber biogas.

Kepala DLH Kabupaten Bogor, Asnan mengatakan, pemanfaatan kotoran hewan ternak sebagai bahan biogas, menjadi salah satu program prioritas DLH pada tahun 2021 mendatang.

Menurutnya, DLH saat ini tengah menggalakkan permanfaatan kotoran ternak bagi masyarakat yang kurang mampu, salah satunya dengan bentuk menyulap kotoran ternak menjadi biogas bagi masyarakat.

“Ini adalah program percontohan untuk 2021 nanti, pertama ini kami lakukan di Desa Gunungputri,” ujar Asnan kepada Radar Bogor, Kamis (10/12/2020).

Asnan mengatakan, dengan adanya pembangunan instalasi biogas, DLH Kabupaten Bogor ingin mengedukasi masyarakat agar kotoran ternak tidak dibuang begitu saja.

Akan tetapi, kata dia, dimanfaatkan dan diolah kembali, karena jika dimanfaatkan dengan bijak tentu ada nilai ekonomisnya. “Seperti gas ini dan pupuk kompos misalnya,” ujarnya.

Kedua, instalasi biogas dari kotoran ternak merupakan bagian dari edukasi masyarakat untuk mencintai lingkungan agar tidak membuang sampah. “Semoga saja di tahun depan program ini bisa kita sebarluaskan kepada masyarakat,” ucapnya.

Mantan Camat Tenjo itu juga sempat melihat langsung, proses keluarnya gas dan api dari kompor yang telah disediakan. Meski kapasitasnya masih kecil, namun pihaknya optimistis pada 2021 nanti, DLH dapat meningkatkan kapasitas intalasi.

“Ini kan masih percobaan, kapasitasnya masih kecil. Baru tiga sampai empat rumah. Tapi tetap saja ini modal penting bagi kami untuk kedepannya,” tukasnya.(ded)