BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menjadikan GOR Pajajaran sebagai rumah sakit darurat Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi karena tingginya kasus positif yang rata-rata hampir 60 kasus perhari.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Herry Karnadi membenarkan hal itu. ia menuturkan, untuk sementara kantor Dispora akan bergeser dahulu, namun belum ditentukan lokasinya dimana.
“Betul, GOR Pajajaran jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 di kota Bogor,” katanya kepada radarbogor.id Jumat (11/12/2020).
Ia menuturkan, jika GOR Pajajaran yang jadi rumah sakit darurat Covid-19 kurang, maka disiapkan indoor B untuk tambahan ruangan rumah sakit darurat GOR Pajajaran.
“Kalau masih kurang Indoor B akan kita siapkan, Indoor B juga sudah dijadikan tempat swab oleh dinkes. saat ini GOR Pajajaran juga tempat transit pasien sebelum dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menjadikan GOR Pajajaran sebagai rumah sakit darurat Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi karena tingginya kasus positif yang rata-rata hampir 60 kasus perhari.
“Kita siapkan GOR Pajajaran sebagai rumah sakit darurat Covid-19, estimasi ada 70 tempat tidur,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya kepada radarbogor.id.
Rumah sakit darurat Covid-19 di GOR Pajajaran ini kata Bima Arya, menjadi tempat isolasi pasien dengan gejala. Sementara, untuk pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) akan disiapkan satu hotel.
“Jadi, kita sudah hitung untuk pembiayaannya, kita ajukan ke BNPB, ke Satgas Covid-19 nasional,” katanya.
Dia menjelaskan, ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy di Kota Bogor sudah di angka 83 persen atau tidak aman. Jika dibawah 60 persen menurut standar WHO masih terbilang aman.
“Kalau tidak kita siapkan, rumah sakit akan collaps,” tukasnya. (all)