BOGOR – RADAR BOGOR, Penataan kawasan Warung Jambu juga tak lepas dari rencana pembangunan baru untuk Jembatan Satu Duit. Jembatan itu, memang sudah seharusnya dilakukan pembaharuan konstruksi.
Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Ia mengungkapkan alasan Jembatan Satu Duit harus dibenahi. Paling utama adalah kondisi jembatan saat ini sudah tidak memadai.
Terutama karena konstruksinya yang sudah lama dan tua. “Dan juga jarak antara saluran air dengan batas sisi bawah jembatan itu terlalu dekat,” kata Dedie pada Radar Bogor.
Kemungkinan besar, kata dia, Detail Engineering Desain (DED) untuk jembatan Satu Duit itu akan dilaksanakan pada 2022 mendatang.
Namun dari konsep yang sudah terbayangkan saat ini, rencananya jembatan diperlebar menjadi kurang lebih 35 meter. Dari total kondisi yang ada saat ini sekitar 18 sampai 20 meter.
“Nantinya (akan diperlebar). Kita akan mulai mempersiapkan untuk DED-nya tahun 2022 lah paling tidak,” sambung Dedie.
Sebelumnya Dedie mengatakan bahwa rencana penataan Warung Jambu tersebut dilakukan untuk sinkronisasi penataan yang dilakukan perangkat dinas, wilayah dan pemerintah pusat.
Dedie menuturkan, rencananya di kawasan Warung Jambu akan ada perbaikan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah kota, di antaranya adalah normalisasi drainase atau saluran air, program Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPTJ) untuk pembuatan jalur sepeda, dan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
“Untuk jalur sepeda melanjutkan dari SSA, kemudian nanti akan disambung dari depan Jalan Sudirman sampai dengan ke Jambu dua itu menggunakan APBD dan Jambu Dua sampai dengan Siloam itu menggunakan anggaran BPTJ,” ujarnya. (dka/c)