Dua Kandidat Ketua Kadin Kota Bogor Rangkap Jabatan, Ketua HIPMI: Sejarah Baru di Indonesia

0
30
HIPMI
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Zulfikar Priyatna bersama Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim.
HIPMI
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Zulfikar Priyatna bersama Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim.

BOGOR-RADAR BOGOR, Tiga kandidat resmi tercatat menuju pemilihan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor. Dua di antaranya menjabat Steering Committe (SC) Musyawarah Kota (Mukota) VII.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Zulfikar Priyatna cukup menyayangkan pencalonan yang diikuti oleh SC tersebut.

Tak tanggung-tanggung, dua SC ikut berjibaku untuk perebutan kursi 01 Kadin Kota Bogor. Selain Agus Junaedi, Deswaty tercatat sebagai SC Mukota VII. Hal itu membuat pemilihan ketua Kadin yang baru jadi tidak begitu ideal.

“Memang ini jujur baru pertama kalinya di Indonesia. Rasanya sejarah baru, di mana calon ketua merangkap sebagai ketua komisi pemilihan dan seleksi. Logikanya mirip calon wali kota, merangkap jabatannya sebagai Ketua KPU,” paparnya.

Ia mengakui, aturan yang dipegang oleh Kadin memang membenarkan pencalonan semacam itu. Hanya saja, ada aturan lain yang secara tidak tertulis menyiratkan hal tersebut tidak ideal.

Bersumber dari kebiasaan, adat, atau etika, calon ketua seharusnya tidak rangkap jabatan sebagai bagian dari tim kepanitiaan dan seleksi Mukota.

“Ini menimbukkan semacam kebingungan sekaligus menjadi contoh yang tidak baik dipertontonkan untuk organisasi yang lainnya. Tentunya akan menjadi catatan buruk. Karena ada etika oeganisasi yang tidak ideal, meskipun tidak diatur di dalam AD/ART. Kalau di level kota saja proses demokrasinya seperti ini, bagaimana bisa menjadi contoh untuk organisasi lainnya,” sesal salah satu pentolan RM Bumi Aki ini. (mam)