Gawat! Kasus Terus Naik, RSUD Kota Bogor Hampir Penuh oleh Pasien Covid

0
35
RSUD-Kota-Bogor
Petugas RSUD Kota Bogor membagikan masker dalam rangka HKN, Kamis (12/11/2020) lalu.
RSUD-Kota-Bogor
Petugas RSUD Kota Bogor membagikan masker dalam rangka HKN, Kamis (12/11/2020) lalu.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rencananya akan melakukan rapat terkait dengan penggunaan GOR Pajajaran sebagai rumah sakit darurat, hari ini Selasa (15/12/2020).

Hal itu menyusul beberapa rumah sakit yang sudah hampir penuh diisi pasien Covid-19. Seperti yang terjadi di RSUD Kota Bogor.

Ketersediaan bed atau tempat tidur untuk pasien covid di RSUD Kota Bogor hanya tinggal 20 persen. Dari jumlah bed yang ada sekitar 122 unit. Artinya, RSUD Kota Bogor sebentar lagi menemui kapasitas maksimal.

“122 bed itu juga hasil dari peningkatan – peningkatan sebelumnya yang hanya puluhan. Karena kita antisipasi sebagai RS rujukan,” kata Taufik Rahmat, Humas RSUD Kota Bogor saat diwawancarai.

Memang, peningkatan bed itu sesuai dengan kenyataan. Bahwa keterisian tempat tidur khusus covid di Kota Bogor fluktuatif di angka 80 persen. Artinya setiap hari, ada 90 sampai 100 pasien covid yang ada di RSUD Kota Bogor.

Jika dirunut kebelakang, penambahan kasus baru positif Covid-19 di Kota Bogor, dalam kurun waktu satu minggu kemarin, menembus rekor tertinggi.

Data dari Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor menyebut, jumlah kasus terkonfirmasi setiap harinya bertambah 60 hingga 74 kasus.

Kenaikan kasus dimulai 7 Desember 2020 . Dalam satu hari kasus baru positif mencapai 60 kasus. Sehingga total yang terkonfirnasi sebanyak 3.722. Pada hari itu jumlah yang meninggal pun bertambah 8 orang, sehingga total yang meninggal sebanyak 106 orang.

Lalu pada 8 Desember 2020 juga terjadi penambahan kasus baru sebanyak 59 orang ditambah satu oranh yang meninggal. Dengan penambahan itu jumlah warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif menjadi 3.781 orang dan total yang meninggal dunia menjadi 107 orang.

Pada 9 Desember 2020, jumlah total yang terkonfirmasi positif covid-19 menembus angka 3.842 dengan yang masih sakit dan menjalani perawatan sebanyak 703 orang.

Hari itu kasus baru bertambah sebanyak 61 dan ada penambahan 2 pasien yang meninggal, sehingga total yang meninggal jadi 109 orang.

Rekor tertinggi penambahan kasus baru terjadi pada tanggal 10 Desember 2020. Hari itu kasus baru bertambah sebanyak 65 sehingga total yang terkonfirmasi poaitif menjadi 3.907 kasus. Dan untuk kasus meninggal pun bertambah satu orang, sehingga totalnya menjadi 110 orang.

Keesokan harinya atau tanggal 11 Desember 2020, angka kasus baru positif covid-19 meningkat tajam dan kembali memecahkan rekor penambahan tertinggi dalam satu hari.

Kasus baru bertambah 67 orang, sehingga totalnya menjadi 3.974. Untuk kasus meninggal bertanbah satu orang, sehingga totalnya menjafi 111 orang.

Rekor baru lagi terjadi pada tanggal 12 Desember 2020 dimana kasus positif bertambah 74 kasus. Dengan penambahan itu, total kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor menjadi 4.048. Sementara yang meninggal masih tetap yakni 111 orang.

Pada hari Minggu, 13 Desember, hingga pukul 14.00 WIB, total kasus terkonfirmasi menembus 4.119 karena bertambah 71 kasus terkonfirmasi. Dan untuk kasus meninggal bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 113 orang.

Masih dari data Satgas Covid-19 Kota Bogor, per Senin (14/12/2020) kemarin, total kasus positif covid-19 mencapai 4.186 orang. Rinciannya, 811 orang masih sakit, 3.261 sudah sembuh dan 114 orang meninggal dunia.

Sementara, kasus kontak erat total sebanyak 4.044 orang dengan rincian 445 orang masih dikarantina dan 3.599 sudah sembuh. Lalu, total kasus suspek 3.616 orang rinciannya 340 orang masih dirawat, 3.216 orang sembuh dan 60 orang meninggal dunia.

Terakhir, untuk total kasus kategori probable sebanyak 79 orang. Rinciannya 11 orang sudah dinyatakan sembuh dan 68 orang meninggal dunia.

Taufik melanjutkan, pasien positif covid-19 yang dirawat mayoritas memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Karena itu, setiap kamar terdapat alat kesehatan berupa tekanan negatif hingga ventilator.

“Kita masih bisa menampung (pasien covid-19), meskipun nanti kebutuhannya disesuaikan dengan ruangan yang ada. Untuk saat ini memang penuh,” jelas Taufik lagi.

Hal itu diakui Sang Ketua Satgas, Bima Arya. Ia menyebut, okupansi rumah sakit hampir penuh. Angkanya ada pada 83 persen.

“Ini yang selalu saya wanti – wanti. Kalau sudah di atas angka 50, kita memasuki masa menuju puncak. Rumah sakit akan kewalahan. Semua akan di rawat di rumah,” aku Bima.

Makanya untuk menangani persoalan ini, Bima mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah.

Termasuk rencana penambahan rumah sakit dan membentuk rumah sakit darurat di GOR Pajajaran. Lalu rencana penyediaan hotel untuk dijadikan tempat isolasi. (dka)