BOGOR – RADAR BOGOR, Kelanjutan pelaksanaan Musyawarah Kota (Mukota) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bogor, masih terus dikaji. Organizing Committe (OC) maupun pengurus minta ada keringanan agar tahapan pelaksanaan tak diulang kembali dari titik nol.
Ketua OC Mukota VII Kadin Bogor, Gin Gin Ginanjar mengakui, tahapan yang telah berjalan selama ini sudah mencapai 85 persen. Pendaftaran telah merangkum 262 peserta Mukota.
Sedangkan, kursi ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor telah resmi bakal diperebutkan oleh tiga kandidat. Ditambah, segala persiapan acara, termasuk venue dan kelengkapannya juga sudah nyaris rampung.
“Venue sudah ada. Tempat acara juga sudah kita siapkan, sudah di-DP (Down Payment, red) dengan estimasi sesuai dengan jumlah peserta juga. Undangan juga sudah disebar. Jadi, bisa dibilang sudah sampai 85 persen tahapan menuju Mukota kita laksanakan,” paparnya saat berkunjung ke Radar Bogor, Senin (14/12/2020).
Oleh karenanya, ia berharap agar tahapan yang telah berjalan itu tidak diulang kembali dari awal. Pertimbangannya, jumlah peserta dan calon ketua sudah dikantongi OC. Jika diulang kembali, jumlah peserta yang akan berpartisipasi diprediksi akan membeludak. Pasalnya, masih banyak peserta yang belum tercover dalam pendaftaran sebelumnya karena telanjur ditutup.
“Apapun keputusannya, sebenarnya kita sebagai panitia tetap siap jalankan. Berat atau tidaknya, tetap kita laksanakan karena sudah merupakan amanah bagi kita. Apalagi kami tetap mengacu dengan keputusan Kadin Kota maupun Jabar saja, apakah nanti diulang atau dilanjutkan yang sudah ada,” paparnya.
Ketua Kadin Kota Bogor, Erik Suganda juga berharap, tahapan pelaksanaan Mukota yang telah berjalan tidak dikembalikan ke awal.
Ia sendiri mengakui, rekomendasi yang diterimanya dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor hanya mengisyaratkan maksimal 100 orang dalam satu ruangan.
Artinya, pihak pelaksana bakal semakin kewalahan membendung animo lebih banyak peserta jika pendaftaran dibuka kembali.
“Misalnya, sekarang saja ada 262 peserta. Ada tiga calon ketua. Kalau ditambah OC dan SC, juga pelaksana lainnya, kisaran 300 orang lah. Itu saja kita sebenarnya sudah sangat riskan mau mengadakan acara,” tuturnya.
Ia masih terus melakukan negosiasi dengan Kadin Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk solusi kelanjutan penundaan itu. Secara pribadi, ia berharap agar tak ada pengulangan dari awal. Meski begitu, pihaknya tetap tunduk dengan keputusan dari Kadin Jabar. Apalagi, dirinya juga hanya bertugas untuk mengantarkan kepengurusan yang baru itu.
“Tapi yang agak kontradiksi sebenarnya, penundaan ini kan dengan alasan masih pandemi dan mencegah kerumunan. Akan tetapi, MICE di Kota Bogor justru tak terbendung jelang akhir tahun ini. Acaranya Kadin cuma setitik dari banyaknya acara-acara lain yang mengumpulkan banyak orang,” tandasnya.
Ketua Kadin Jawa Barat, Cucu Sutarsa membenarkan, pihaknya sudah menginstruksikan pembatalan tersebut. Mereka telah mengirimkan surat yang sekaligus memperpanjang masa kepengurusan Erik dkk, hingga Maret 2021 mendatang.
Hanya saja, belum ada keputusan tahapan agenda tersebut akan diulang atau diteruskan. Masih ada waktu beberapa bulan untuk kembali mempersiapkannya.
“Kami belum putuskan (kelanjutannya). Semuanya masih bisa terjadi. Apakah prosesnya mau diulang atau dilanjutkan. Masing-masing tetap ada kemungkinannya. Nanti bergantung konsultasi secara resmi pengurus Kadin Kota Bogor ke (Kadin) Jabar. Tentu harus lewat surat resmi juga,” pungkasnya saat dikonfirmasi Radar Bogor. (mam/c)