Aksi Bima Arya Turun Kampung, Bagikan Masker dan Hand Sanitizer ke Warga 

0
40
bima-arya
Walikota Bogor Bima Arya saat membagikan hand sanitizer ke Kampung Cincau, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (15/12/2020). Humas for Radar Bogor
bima-arya
Walikota Bogor Bima Arya saat membagikan hand sanitizer ke Kampung Cincau, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (15/12/2020). Humas for Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor, menggelar aksi turun ke kampung mensosialisasikan protokol kesehatan dan membagi-bagikan masker serta hand sanitizer.

Lokasi yang dikunjungi adalah Kampung Cincau, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (15/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Koordinator BEM se-Bogor M. Aditya Abdurrahman Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Anggraeni Iswara, Camat Bogor Tengah M. Wahid dan Lurah Gudang Mugya Mulyawan.

Selain membagikan masker dan hand sanitizer, Bima Arya dan BEM se-Bogor mendatangi kediaman sejumlah warga di wilayah RW 02 Kampung Cincau,untuk menanyakan bantuan yang diterima selama masa pandemi Covid-19, khususnya bansos yang berasal dari APBD Kota Bogor.

“Saya bersama teman-teman BEM, kami turun untuk memastikan bansos diterima warga sesuai data. Ada informasi, banyak warga yang belum menerima bantuan. Maka dari itu kita cek bersama-sama. Alhamdulillah data yang ada sudah sesuai,” ungkap Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima radarbogor.id Rabu (18/12/2020).

Berdasarkan data Kelurahan Gudang, dari 12 RW yang ada, total bantuan sosial yang diterima warga dan berasal dari APBD Kota Bogor mencapai 427 Kepala Keluarga (KK). Khusus di RW 02, tercatat ada 44 KK yang menerima bantuan sosial dari APBD Kota Bogor.

Menurut Bima Arya, pemerintah merasa senang ketika ada pihak yang ingin membantu, khususnya terkait kesejahteraan warga asalkan jelas dan fokus. Untuk data yang belum jelas, Bima Arya menyarankan agar dikoordinasikan terlebih dahulu untuk memastikan kebenaran datanya.

“Yang salah adalah yang memberikan data tanpa berkoordinasi dengan para Ketua RT terkait. Menjadi ketua RT itu berat. Bagi pihak manapun yang berkolaborasi dengan pemerintah, selama tujuannya membantu kesejahteraan warga, pemerintah terbuka,” ujar Bima Arya. (all)