Desa Tajur Miliki Bank Sampah

0
36
Pemerintah Desa Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, meresmikan lokasi Bank Sampah Digital Terintegrasi, Kamis (17/12). Regi/Radar Bogor
Pemerintah Desa Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, meresmikan lokasi Bank Sampah Digital Terintegrasi, Kamis (17/12). Regi/Radar Bogor

CIJERUK-RADAR BOGOR, Guna memperkecil volume sampah di wilayah kaki Gunung Salak, Pemerintah Desa Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, meresmikan lokasi Bank Sampah Digital Terintegrasi, Kamis (17/12).

Bangunan seluas 847 meter persegi yang berlokasi di Kampung Tajur Halang, RT4/2, ini nantinya sebagai lokasi penampungan serta pengelolaan sampah organik. Mereka mengusung sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi.

Kepala Desa Tajur Halang, Apud Ardiansyah menjelaskan, pengelolaan sampah organik telah dilakukan sejak enam bulan terakhir. Sehingga terjalin kerjasama antar pemerintah desa dengan Universitas Bina Nusantara, Jakarta. “Alhamdulillah difasilitasi Binus,” katanya kepada Radar Bogor, Kamis (17/12).

Menurutnya, meski berada di kaki Gunung Salak, sampah akan tetap menjadi masalah serius jika pengelolaannya kurang baik. Pengangkutan sampah dengan truk dinilai, bukan menjadi solusi melainkan hanya memindahkan masalah ke tempat lainnya.

“Pengangkutan sampah di tiap ruamh dengan truk pengangkut sampah bukan menjadi solusi seutuhnya. Tidak menyelesaikan masalah. Tetapi hanya memindahkan masalah,” ungkapnya.

Dia menguraikan, dari enam RW di wilayahnya baru ada tiga RW yang sudah berkontribusi dalam pengelolaan sampah. Kemudian sampah-sampah tersebut, sambungnya, diolah hingga menjadi magot dan pupuk organik.

“Permintaan magot cukup tinggi. Karena banyak dari (warga) kami sebagai peternak. Ada beberapa potensi memang di sini. Mulai dari wisata, pertanian, dan perikanan,” urainya.

Dia meminta, dengan adanya Bank Sampah Digital Terintegrasi ini seluruh masyarakat dapat sadar akan pengelolaan sampah. Bagi warga di tiga RW, katanya lagi, diharapkan bisa menjadi contoh warga lainnya agar lebih serius dalam pengelolaan sampah. “Mudahan- mudahan kedepannya bisa satu desa karena dengan begini sampah bukan lagi masalah melainkan berkah untuk masyarakat,” singkatnya.

Sementara Kasi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Nurhayati memberikan apresiasi atas terjalinnya kerjasama antar pemerintah desa dengan instansi pendidikan.

Kemitraan ini, menurutnya, merupakan langkah awal yang luar biasa sekali dalam rangka mendukung program Bupati Bogor yaitu panca karsa, karsa sehat dan karsa membangun, dan mendukung program pengurangan dan penanganan sampah.

“Sesuai data dari DLH, saat ini ada peningkatan jumlah sampah di tahun 2020 dengan asumsi 0,7kg per hari /orang jadi jumlah sampah 4200 ton perhari. Upaya yang kami lakukan memperbanyak bank sampah di tingkat RT RW. Juga membentuk Kampung Ramah Lingkungan (KRL),” tambahnya.

Di tempat yang sama, Camat Cijeruk, Hadi Jana memaparkan, Desa Tajur Halang menjadi yang pertama memiliki bank sampah dari delapan desa lainnya. Bagi dia, akar persoalan sampah yang tak kunjung selesai adalah minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi kebersihan lingkungan.

Tak sedikit warga hingga saat ini dengan begitu saja membuang sampah di sembarang tempat. “Kesadaran masyarakat sih ya. Dengan adanya ini semoga bisa jadi contoh desa lainnya,” tukasnya.(reg)