CIBINONG-RADAR BOGOR, Jelang akhir tahun, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor terus mengawasi harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Bogor.
Disperdagin menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Cibinong yang berada di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (22/12). Sidak tersebut dipimpin Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi.
Nuradi mengatakan, pengawasan harga kebutuhan pokok tetap diawasi agar tidak ada yang melambung tinggi. Sidak tersebut bertujuan untuk memantau pergerakan harga bahan pokok jelang pergantian tahun.
“Biasanya pada momen jelang pergantian tahun seperti ini, harga bahan pokok mengalami kenaikan. Makannya penting kiranya kami melakukan sidak harga bahan pokok,” katanya.
Dari sidak ini diketahui bahwa ada beberapa komoditi yang sudah naik dan masih stabil, salah satu komuoditi yang naik adalah cabai keriting dari sebelumnya Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu, lalu cabai rawit dari harga Rp 40 ribu menjadinRp 60 ribu, dan cabai merah dari Rp 35 ribu menjadi Rp 70 ribu.
Sementara itu, tomat naik menjadi 10 ribu, dan daging ayam dari harga Rp33 ribu naik menjadi Rp36 ribu.
“Sedangkan beras, tempe, tahu masih stabil dan juga sayur sayuran masih tidak ada kenaikan meskipun sekarang kita masih belum menjelang natal atau tahun baru, tapi umumnya pasar Cibinong ini mereka masih stabil,” ujarnya kepada Pakar.
Sidak tersebut bakal menyasar sejumlah pasar tradisional lainnya, dan sejumlah swalayan besar yang ada di Kabupaten Bogor. Hal tersebut bertujuan, untuk memantau pergerakan harga bahan pokok di pasar dan swalayan jelang pergantian tahun.
“Kami harus pastikan jika kenaikan yang terjadi tidak terlalu melambung tinggi. Mengingat di kondisi pandemi covid-19 seperti ini, daya beli masyarakat sedang lemah,” ucapnya.
Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, harga cabai merah di pasaran tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari yang semula Rp25 ribu hingga Rp28 ribu perkilogram. Kini harganya meroket hingga Rp60 ribu per kilogram.
“Tentu ini harus disikapi. Kami harus mencari tahu apa penyebab harga cabe merah meroket seperti ini. Makanannya kita harus selidiki dengan mendatangi pasar-pasar,” tuturnya.
Selain melakukan pemantauan harga, pihaknya juga menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
15 kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Cibinong, Citereup, Sukarja, Cariu, Dramaga, ciampea, Leuwisadeng, Jasinga, Cibungbulang, Tenjolaya, Sukajaya, nanggung, Tenjolaya, Sukamakmur dan Kecamatan Cigombong.
Program tersebut menyasar 12.855 rumah tangga miskin (RTM) yang ada di 15 kecamatan. Dengan kuota mencapai 857 paket untuk setiap kecamatan. “Jadi masyarakat cukup membeli paket seharga Rp50 ribu, tetapi yang didapatkan sangat banyak,” tukasnya.(ded)