CISARUA-RADAR BOGOR, Masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Kelompok Kawasan Puncak dan Sekitarnya (IKKPAS) mempertanyakan konsep pasar juara yang diusung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) pada Pasar Cisarua.
Chaidir Rusli perwakilan dari Ikkpas mengatakan, sebelumnya RK mengatakan revitalisasi Pasar Cisarua sebagai pasar juara harus mengedepankan konsep wisata. Namun, hingga revitalisasi tahap kedua tidak terlihat konsep wisata di pasar tersebut.
“Bangunan los saja, yang revitalisasi kedua sama saja, bangunan los juga tanpa ada konsep wisatanya sama sekali,” ujar Chaidir kepada wartawan, Selasa (22/12)
Seharusnya, kalau memang revitalisasi Pasar Cisarua akan mengedapankan konsep pasar wisata tentunya sudah terlihat dari ornamen bangunan maupun fasilitas yang ada di pasar tersebut. Nyatanya, tak ada sedikitpun yang mengarah ke konsep tersebut.
“Lantai pasar masih tembokan, bukan keramik, atap pasar juga tak jauh dari besi-besi, sebelahmana konsep wisatanya,” ungkapnya
Untuk itu, ia meminta Bupati bisa menyampaikan hal ini kepada Gubernur. Sehingga di revitalisasi selanjutnya konsep pasar wisatanya sangat jelas terlihat.
Selain itu, jika dilihat dilapangan, Pasar Cisarua tidak memiliki tempat bongkar muat barang yang representatif. Akibatnya, pembeli harus berbagi tempat dengan pengirim barang.
Revitalisasi Pasar Cisarua yang sudah menelan anggaran belasan miliar ini jangan sampai tidak sesuai rencana awal. Dana awal revitalisasi dari anggaran APBD Provinsi Jabar ini senilai 8.9 miliar, dan untuk revitalisasi tahap kedua meski dimasa pandemi Pemprov tetap menurunkan anggaran sebesar kurang lebih 6 miliar rupiah. (reg)