Gedung Graha Pancakarsa Diresmikan, Ade Yasin : Pelayanan Paling Lama Satu Jam!

0
40
Gedung-Pancakarsa
Bupati Bogor, Ade Yasin didampingi Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan meresmikan gedung pelayanan satu atap di area perkantoran Dinas Sosial. Senin (28/12/2020). HENDI/RADAR BOGOR
Gedung-Pancakarsa
Bupati Bogor, Ade Yasin didampingi Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan meresmikan gedung pelayanan satu atap di area perkantoran Dinas Sosial. Senin (28/12/2020). HENDI/RADAR BOGOR

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya memiliki Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu, untuk mempercepat dan memudahkan layanan masyarakat dalam satu gedung.

Gedung tersebut diberi nama Graha Pancakarsa, yang diresmikan langsung oleh Bupati Bogor, Ade Yasin bersama Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan di pelataran Komplek Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Senin (28/12/2020).

“Graha Pancakarsa yaitu pelayanan terpadu satu atap. Jadi di masa pandemi ini semua terdampak, dan kami ingin ada pelayanan bagi warga berkebutuhan khusus,” ujar Ade Yasin.

Keberadaan layanan terpadu tersebut, kata dia, untuk memudahkan masyarakat semisal ketika mau mengurus BPJS, surat rumah sakit, pendidikan, permohonan bantuan keringanan biaya dirumah sakit, dan sebagainya dapat diakses di Graha Pancakarsa.

Menurutnya, ada tujuh dinas yang berkantor di Graha Pancakarsa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan layanan yang dapat diakses yakni Kesejahteraan Sosial, Pendidikan, Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Kemudian, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), terakhir layanan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

“Sudah saya cek kelengkapannya. Dari Dinas Kesehatan ditugaskan, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor, termasuk swasta yang butuh penyaluran bantuan di sinilah tempatnya,” ujar Ade.

Ade menekankan, pelayanan terpadu tersebut diharapkan dapat memangkas birokrasi yang selama ini panjang. Dan ia meminta agar pelayanan di Graha Pancakarsa dapat diakses warga paling lama satu jam.

“Ini kan proses ya. Jadi dari FO (front office), misalnya butuh kartu sehat, itu harus selesai dan saya minta satu jam selesai. Dengan catatan warga Bogor. Kalau warga luar, harus urus surat pindah dulu untuk dilayani,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Bogor Mustakim mengatakan, pembangunan Graha Pancakarsa telah dilaksanakan tahun 2019, dan selesai pada September 2019.

Menurutnya, layanan terpadu tersebut sudah mulai dioperasikan pada September 2019 sejak pembangunan tersebut rampung.

Mustakim menjelaskan, Graha Pancakarsa untuk memudahkan masyarakat mendapat informasi terkait program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Selain itu, Graha Pancakarya menyediakan pelayanan rujukan dan program perlindugan sosial penanggulangan kemiskinan yang terpadu.

“Mengidentifikasi keluhan warga miskin dan rentan miskin, serta memantau keluhan warga dan memastikan keluhan-keluhan warga miskin tertangani dengan baik,” ucapnya.

Selain itu, Graha Pancakarsa juga bertugas melakukan pembaruan data terkait warga miskin, dan rentan miskin di Kabupaten Bogor serta penyedia data terpadu bagi organisasi perangkat daerah terkait warga miskin dan rentan miskin.

“Layanan kesehatan meliputi jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), jaminan persalinan, jaminan pengusulan kartu Indonesia sehat APBD dan penangan keringanan biaya RS bagi orang terlantar,” katanya.

Sedangkan untuk layanan pendidikan, masyarakat dapat mengecek beasiswa bagi anak penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sehat dan melalui dana bos.

Dan untuk layanan kependudukan dan pencatatan sipil, meliputi update data NIN, pengecekan data perpindahan warga yang membutuhkan layanan kesehatan segera.

Menurutnya,  sistem layanan dan rujukan terpadu untuk desa dan kelurahan hingga 2020 telah terbentuk 162 Puskesos Pusat Kesejahteraan Sosial di 40 kecamatan, dengan jumlah fasilitator supervisor serta FO dan BO sebanyak 588 orang.

“Dengan adanya Graha Pancakarsa dan pusat kesejahteraan tingkat desa, layanan masyarakat yang rentan dan memerlukan bantuan akan lebih baik dan tepat sasaran sehingga memangkas birokrasi. Dan akhirnya menggunakan sistem one stop service yang didukung database oleh APP siBos Pancakarsa,” tukasnya.(ded)