Perhutani Tanam Pohon Terakhir 2020 di Desa Karang Tengah

0
45
Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro saat penanaman pohon terakhir di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Senin (28/12/2020). Ucok/Radar Bogor
Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro saat penanaman pohon terakhir di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Senin (28/12/2020). Ucok/Radar Bogor

BABAKANMADANG-RADAR BOGOR, Di akhir tahun 2020, Perum Perhutani telah menanam 90 juta pohon di 52.444 hektare di seluruh wilayah hutan yang dikelola salah satu perusahaan BUMN tersebut.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro saat penanaman pohon terakhir di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Senin (28/12/2020).

“Ini penanaman pohon terakhir di KPH Bogor sebagai kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap akhir tahun,” ungkapnya kepada Radar Bogor.(28/12/2020)

Hal itu menurutnya, sekaligus menandakan perusahaan BUMN yang atas komandonya telah melewati tahun 2020 dengan baik. Selain dapat mengamankan aset, sambung Wahyu, Perhutani juga berhasil mempertahankan laba meskipun diterpa pandemi Covid-19 sepanjang tahun.

“Seperti kayu dan getah, kami mampu mengeksploitasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan, bahkan dibanding tahun 2019 hampir semua parameter bisa kita lalui,” paparnya.

Di tahun 2020 ini, Wahyu mengaku pihaknya telah berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 4.4 triliun. “Di tahun depan saya berharap, sebagaimana yang sudah kita kerjakan di 2020 dapat dipertahankan dan sekaligus teman-teman dapat terus bekerja untuk menyongsong 2021,” harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala KPH Bogor, Ahmad Rusliadi menyatakan, untuk di Kabupaten Bogor sendiri, Perhutani berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 28 miliar.

“Meskipun lebih baik di tahun 2019, terkait pandemi yang terdampak hanya di bidang pariwisata namun untuk produk dan aktivitas yang lainnya tidak terganggu,” ujarnya.

Pihaknya sendiri telah menaungi kurang lebih 300 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Sekitar 22 LMDH aktif di bidang sektor pariwisata.

“Untuk di Bogor lebih ke arah reboisasi, karena hanya di Parung Panjang yang kita lakukan penebangan, itupun setiap penebangan kita tanam pohon lagi,” tandasnya.(cok)