Puluhan Orang Ikut Rekrutmen Tenaga RS Darurat, Perawat Digaji Rp7,5 Juta

0
36
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat peninjauan bakal rs darurat di Gor Pajajaran. Foto Andika/Radar Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat peninjauan bakal rs darurat di Gor Pajajaran. Foto Andika/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menutup pendaftaran rekrutmen tenaga penanggulangan Covid-19 untuk rumah sakit lapangan atau RS darurat tahun 2021.

Dari informasi yang didapati terakhir, sudah ada lebih dari 70 orang yang mendaftar. Mereka terdiri dari dokter, perawat, hingga tenaga penunjang lainnya serta pekerja non tenaga kesehatan (nakes).

Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhary Rowi, menjelaskan, ada dua kategori rekrutmen. Yakni nakes dan non-nakes.

“Untuk yang non-nakes sebenarnya kita juga butuh satpam atau petugas sopir. Tapi kemarin kerjasama dengan Dispora untuk kasih bantuan tenaga, mungkin untuk sopir dan keamanan,” kata Armen pada radarbogor.id, Selasa (29/12/2020).

Dalam mekanisme kontrak kerjanya, masa kontrak Tenaga Profesional Penanggulangan COVID-19 untuk Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor terhitung dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Maret 2021.

Kontrak akan diperpanjang menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Penempatan Tenaga Profesional Penanggulangan COVID-19 untuk Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor. Adapun besaran upah Tenaga Profesional Penanggulangan COVID-19 untuk Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor bervariatif.

Untuk Dokter Umum diupah sebesar Rp10 juta per bulan, perawat sebesar Rp6,5 -7,5 juta perbulan, dan tenaga penunjang lainnya sebesar Rp3,5 juta hingga Rp5 juta perbulan. “Soal upah memang sudah tertuang dalam aturan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” sahutnya.

Rekrutmen ini, sebenarnya diprioritaskan untuk mereka yang sudah berpengalaman. Minimal harus tenaga yang berkompeten di bidang penanganan covid. Sehingga tak menutup kemungkinan, tenaga yang sudah ada saat ini juga direkrut untuk RS darurat.

“Kita tugaskan dari RSUD, terus kedua saya memohon ke Dinkes untuk menugaskan nakes yang ada di puskesmas. Sehingga minimal ada yang berpengalaman. Tapi memang kita juga merekrut (yang baru),” sambung Armen.

Perekrutan tenaga eksisting, kata Armen, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor. Bahwa mereka bisa difungsikan untuk menjadi koordinator tenaga yang baru direkrut.

“Perawatan covid termasuk gampang – gampang susah. Gampangnya, merawat pasien biasa aja sesuai alur SOP. Tapi kita harus hati – hati juga karena faktor dan resiko penularan tinggi,” bebernya.

Jika dilihat agenda yang ada, setelah pendaftaran ditutup Selasa (29/12/2020), proses akan dilanjutkan dengan tes tulis secara online tanggal 30 dan 31 Desember 2020. Baru dilanjutkan dengan tes praktek wawancara pada 4-6 Januari 2021.

“Tes praktik akan kita bikin berproses, karena biasanya sudah tahu seperti apa alurnya. Lalu tes kesehatan. Nah untuk tes kesehatan kita akan mencari cara yang lebih singkat. Karena kita sesuai dengan arahan pak wali inginnya kita bisa secepatnya berproses. Tidak boleh tertunda terlalu lama,” urainya.

Apalagi, Pemkot Bogor ingin RS darurat ini segera beroperasi. Mengingat kapasitas rumah sakit umum yang sudah mulai penuh diisi pasien covid.(dka)