BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah kota (pemkot) Bogor menggelar renungan dan doa bersama di Balai Kota, Kamis (31/12). Itu untuk menyambut tahun baru 2021 yang tersisa beberapa jam lagi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengakui, tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat. Menurutnya, belum ada dalam sejarah dunia modern masyarakat dihadapkan dengan situasi pandemi semacam ini. Tercatat, 129 orang telah meninggal di Kota Bogor.
“Saya pernah mendapatkan nasehat. Ini bukan cobaan kesehatan saja, tapi ujian keimanan dan ujian kepemimpinan bagi kita semua. Saya merasakan betul bahwa setiap kasus dan persoalan ya g ada di Kota Bogor sangat tidak mudah dipahami dengan akal sehat atau teori mana pun,” tutur Bima.
Bima yang pernah merasai wabah Covid-19 ini juga prihatin dengan kondisi saat ini. Pandemi tak memandang bulu. Bahkan, orang yang gagah perkasa atau yang secara teratur menjaga protokol kesehatan juga bisa terkena.
“Makanya, tidak ada pilihan lain selain memahaminya dalam konteks keimanan. Tantangannya, tentu masih ada 19 persen masyarakat Kota Bogor yang tudak percaya bahwa Covid-19 itu ada,” tekan pasien 001 Covid-19 Kota Bogor ini.
Ia pun tak ingin telanjur pesimis dengan kondisi yang telah terjadi. Menurutnya, semua kesulitan itu harus dihadapi bersama. Seluruh elemen tetap bergandengan tangan.
“Saya sangat percaya, betapa pun tahun 2021 akan kota hadapi dengan penuh ketidakpastian, vaksin tidak pasti, yang lainnya belum jelas, namjn satu yang pasti; solidaritas sosial kita di sini sangat dahsyat,” optimis Bima.(mam)