Rehabilitasi Lahan Longsor di Kabupaten Bogor, BNPB Lakukan Pemetaan

0
151
Pemetaan
Salah satu hasil pemetaan daerah longsor di Kabupaten Bogor oleh BNPB.
Pemetaan
Salah satu hasil pemetaan daerah longsor di Kabupaten Bogor oleh BNPB.

BOGOR-RADAR BOGOR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan inspeksi melalui udara dan darat untuk melakukan pemetaan rehabilitasi lahan yang longsor di Kabupaten Bogor, akibat banjir bandang. Hal ini menindaklanjuti intruksi dari Kepala BNPB Doni Monardo.

“Tinjauan yang berhasil dipantau ada beberapa titik longsor di Desa Sipayung, Desa Harkatjaya, Desa Kiara Pandak dan Desa Urug. Sedangkan untuk Desa Sukajaya yang terdampak parah ditunda, karena cuaca buruk dan jarak pandang minim, pemetaan akan dilanjutkan saat cuaca baik,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/1/2020).

Agus menyampaikan, pemetaan dilakukan untuk menganalisa dan menyiapkan langkah-langkah untuk segera merehabilitasi lahan-lahan yang longsor.

Hal ini dilakukan sesuai arahan Presiden RI kepada Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo untuk menanam vetiver mencegah terjadinya longsor.

“Langkah awal yang dilakukan memperbaiki ekosistem hulu dan kawasan hutan yang ada agar segera pulih,” ucap Agus.

Agus menuturkan, melakukan penanaman dengan tiga karakter tanaman, yaitu vetiver sebagai pengikat tanah untuk jangka pendek, tanaman keras khas Jawa Barat yang memiliki nilai ekologis untuk pengembalian fungsi kawasan hutan dan buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis.

Selain itu, Agus menyebut tanaman jangka pendek seperti porang dan kapulaga yang tidak butuh waktu lama untuk bisa dipanen masyarakat.

Untuk porang dan vetiver, ia kembali mengingatkan, hanya ditanam di lahan yang rata (datar) bukan di lahan yang curam dimana ditanam untuk mencegah longsor.

“Tanaman ini memang memiliki nilai ekonomi untuk membantu masyarakat. Tapi, ditanamnya di kebun atau ladang yang lahannya datar. Dikombinasikan dengan pohon-pohon keras,” jelas Agus.

Sementara itu, Agu menyampaikan proses penanganan para korban dan pengungsi masih terus dilakukan oleh sejumlah stake holder seperti BNPB, Pemda Kabupaten Bogor, TNI, Polri hingga relawan.

“BNPB juga telah menyiapkan helikopter untuk distribusi logistik untuk para korban,” pungkasnya. (jp/ysp)