Kios Belum Dibangun, Relokasi PKL ke Rest Area Gunung Mas Setahun Lagi

0
153
Rest-Area-puncak
Rest Area Puncak
Rest-Area-puncak
Lokasi rest area di kawasan Gunung Mas Puncak kini sudah hampir rampung. Sofyansyah/Radar Bogor

CISARUA-RADAR BOGOR, Rencana relokasi 500 Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Puncak diprediksi baru akan terealisasi pada 2021 mendatang.

Sebab, proses pembangunan sebanyak 516 kios pada Rest Area Gunung Mas baru akan dilaksanakan di tahun ini.

Kepala Bidang Perdagangan Disdagin Kabupaten Bogor, Perdi Hariyanto mengatakan, pembangunan kios rest area baru akan dikerjakan pada tahun ini.

Namun begitu, pekerjaan masih menunggu proses lelang yang akan dilaksanakan pada awal tahun atau pertengahan tahun.

“Waktu jelasnya belum tau, kita tunggu proses lelang dulu,” ujar Perdi kepada Radar Bogor, kemarin (13/1).

Lebih lanjut, ia memaparkan, Rest area Gunung Mas adalah kerjasama antara PT Perkebunan Nasional VIII Gunung Mas dengan Pemkab Bogor.

Dalam pelaksanaanya, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki porsi penyewaan lahan melalui KSO dan pembangunan kios.

Sementara, Kementerian PUPR-RI melalui Ditjen Bina Marga dan Ditjen Cipta Karya memiliki kewajiban menyusun desain, mematangkan lahan, pembangunan drainase dan sanitasi serta pembangunan mesjid, galeri, sarana prasarana pendukung dan infrastruktur dasar lainnya.

“Di tahun ini memang saatnya tanggungjawab Pemkab Bogor melaksanakan pembangunan kios bagi PKL yang akan direlokasi,”paparnya.

Hal itu dibenarkan Kepala Disdagin Kabupaten Bogor, Nuradi. Ia mengatakan bahwa proses lelang pembangunan kios di rest area masih menunggu pihak Ditjen Cipta Karya Kemen-PUPR melakukan lelang fondasi lainnya.

“Karena kami simultan dengan mereka. Jadi lelangnya berbarengan dengan mereka. Mereka lelang untuk fondasi, kami juga lelang untuk pembangunan kios,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, pihak Disdagin masih mempersiapkan beberapa dokumen administrasi untuk proses lelang yang diharapkan akan dilakukan pada Februari atau Maret mendatang.

“DED sudah, tinggal kelengkapan lainnya. Intinya kami sudah tinggal persiapan dikit lagi, Februari atau Maret mereka lelang, kami juga siap lelang,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Komunitas Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak M. teguh atau Bowie mengatakan, rencana relokasi PKL Puncak ke rest area sudah digaungkan sejak 2018 lalu.

Rencana ini membuat sebagian pedagang merasa was-was. Sebab, mereka berpikir tempat yang baru belum tentu sebaik tempat lama dalam soal penjualan.

Untuk itu, ia meminta, rest area Gunung Mas di rancang sebaik dan seindah mungkin agar para wisatawan tertarik untuk memasuki rest area di lahan tujuh hektar tersebut.

“Agar pedagang tidak khawatir jualannya tidak laku seperti di lokasi lama. Jadi, pemerintah harus menjadi rest area Gunung Mas tempat yang nyaman dan bisa menarik pembeli,” ujar pria yang akrab disapa Bowie itu saat dihubungi Radar Bogor, kemarin (13/1).

Lebih lanjut, bowie mengatakan, selain tempat berjualan, pemerintah juga harus menyediakan berbagai fasilitas yang membuat pengunjung nyaman. Seperti ada arena bermain anak, tempat ibadah yang bagus, panggung hiburan dan fasilitas pengunjung lainnya.

“Tentunya, kalau hanya kios saja, kami meyakini tidak akan ramai,”tuturnya.

Tidak hanya itu, rest area itu juga harus menjadi sarana pertujukan budaya asli Jawa Barat khususnya Bogor. Dengan begitu, rest area ini memiliki ciri yang tentunya bisa menjadi daya tarik.

“Pertujukan seni ditampilkan. Jadi pengunjung tidak hanya belanja tapi disuguhkan seni budaya yang khas,” tukasnya. (all/ran/c)