Desa Terisolir Mulai Bisa Diakses, Pengungsi Berkurang Jadi 19.246 Jiwa

0
145
Anggota TNI berusaha mendistribusikan bantuan untuk korban banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Anggota TNI berusaha mendistribusikan bantuan untuk korban banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

BOGOR – RADAR BOGOR, Desa terisolir di kawasan Barat Kabupaten Bogor setelah dua pekan pasca bencana banjir dan longsor, kini sudah mulai bisa diakses.

Selain itum jumlah pengungsi pun mulai berkurang. Dari 28.444 jiwa, kini menjadi 19.246 jiwa. Mereka tersebar di tiga kecamatan. Antara lain, Kecamatan Cigudeg 1.212 jiwa, Kecamatam Nanggung 5.310 jwa, dan Kecamatan Sukajaya 12.724 jiwa.

Pengurangan ini, tidak lain karena sebagian akses jalan yang tertutup longsor saat bencana mulai terbuka. Begitu juga dengan akses ke wilayah yang tersolir.

Dari yang sebelumnya dua desa, kini hanya menyisahkan satu desa yang belum bisa ditembus kendaraan. Yakni, Desa Cileuksa di Kecamatan Sukajaya.

Sebagian skses menuju desa yang dekat dengan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu, masih tertutup longsor.

“Sampai hari ini tersisa satu desa yang belum sepenuhnya bisa diakses menggunakan kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2, itu Desa Cileuksa,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hasan kepada Radar Bogor.

Untuk menyalurkan bantuan logistik ke Cileuksa, petugas masih harus menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena banyak titik longsor yang menutup jalanan.

“Hari ini (kemarin,red) pengiriman bantuan lewat udara dilakukan tiga kali ke kampung-kampung terpencil di Desa Cileuksa dan Cisarua,” kata dia.

Saat ini, kebutuhan yang diperlukan para pengungsi antara lain beras, minyak goreng, garam, susu formula untuk bayi dan lauk pauk seperti ikan asin.

Selain itu, di sejumlah tempat pengungsian juga membutuhkan alat penerangan mengingat aliran listrik di beberapa kampung masih padam.

Dia menjelaskan akses menuju Desa Cileuksa saat ini baru sampai di titik Pos Militer (Posmil). Namun akses jalan dari Kantor Desa Cileuksa ke kampung sekitar-nya masih dikerjakan gotong royong.

“Pembukaan jalan terus kami lakukan walaupun harus hati-hati karena cuaca yang cepat sekali berubah,” ungkap dia.

Sebelumnya, Danrem 061/Suryakancana, Brigjen Novi Helmi Prasetya mengungkapkan, akses jalan dari Kantor Desa Pasir Madang menuju Desa Cileuksa, masih tertimbun tanah sepanjang tiga kilometer.

“Itu kumpulan dari beberapa titik. Kita identifikasi masih ada 10 titik jalan di sana tertimbun longsor. Kalau jalan kaki perlu waktu sekitar 4-5 jam,” katanya.

Sementara akses jalan menuju Desa Cisarua, saat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan khusus seperti mobil off road. “Itu pun sulit. Maka kita ingin perpanjang masa tanggap darurat bencana ini. Mudah-mudahan seminggu ke depan semua akses bisa terbuka dan memudahkan distribusi logistik,” pungkasnya. (dka/c)