Penambangan Ilegal Penyebab Banjir dan Longsor di Kabupaten Bogor

0
206
Kondisi Kampung Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, pasca banjir dan longsor, Kamis (2/1/2020). Sofyansyah/Radar Bogor.
Kondisi Kampung Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, pasca banjir dan longsor, Kamis (2/1/2020). Sofyansyah/Radar Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Ribuan warga Kabupaten Bogor yang menjadi korban longsor dan banjir hingga kini masih harus mengungsi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar para pengungsi ini bisa kembali menjalani kehidupan seperti semula.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Doni Monardo pun meninjau area terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bogor, Sabtu (18/1/2020). Doni bersama rombongan menggunakan helikopter berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 08.00 WIB dan kembali pada pukul 11:00 WIB.

Ikut bersama Doni, Wakapolri Gatot Eddy Pramono, Bupati Bogor Ade Yasin, dan pejabat Ditjen KSDA dan Ekosistem KLHK. Tujuan utama peninjauan adalah untuk mengetahui penyebab utama bencana banjir dan longsor.

Dari tinjauan diketahui bahwa penyebab banjir dan longsor adalah kerusakan ekosisten akibat penebangan pohon sehingga gundul dan mudah longsor, apalagi banyak daerah dengan kelerengan curam.

Penyebab lain adalah penambangan ilegal, dari udara terlihat ratusan tenda biru milik para penambang ilegal. Penambang menggunakan merkuri yang juga menyebabkan pencemaran logam berat yang berbahaya bagi manusia.

Banjir dan longsor sudah sering terjadi di wilayah tersebut dan awal tahun 2020 merupakan bencana terbesar. Jika tidak ada perbaikan ekosistem, maka akan terus menjadi ancaman bencana banjir dan longsor yang permanen.

Doni kepada wartawan dalam jumpa pers di Bandara Halim mengatakan, karena ancamannya permanen, maka solusinya juga harus permanen. Solusi permanen yang akan diambil adalah pengembalian kawasan konservasi di hulu dan pelarangan penambangan liar serta peningkatan mata pencaharian penduduk.

Untuk menindak lanjuti maka akan dibentuk satgas bersama yang difasilitasi oleh BNPB dan melibatkan semua stake holder terkait. Pada 7 Januari lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi Desa Harkat Jaya, salah satu desa yang menjadi korban bencana longsor dan banjir di Kecamatan Sukajaya, Bogor.(pin/rmol)