Belum Ditemukan, Pencarian Korban Hanyut Kali Cisandangbarang Diperluas

0
190
Petugas BPBD saat mencari santri Hamalatul Qur’an Al Falakiyah, hingga Senin (20/1/2020) sore tadi./Foto: Istimewa
Petugas BPBD saat mencari korban hanyut Kali Cisandangbarang. 

BOGOR – RADAR BOGOR, Seorang santri yang menjadi korban hanyut di Kali Cisandangbarang, Ridho Fahri Habibie (15) belum ditemukan.

Hingga pencarian hari kedua Selasa (21/1/2020), regu penyelamat masih belum menemukan titik terang.

Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Yudi Umbara menjelaskan pencarian masih terus berlangsung.

Berbagai elemen ikut terlibat dengan meningkatkan jangkauan pencarian. Tak tanggung-tanggung, menyusur wilayah Cikarawang hingga Cidokom dengan menggunakan perahu.

“Info terakhir, teman-teman masih dalam penyusuran. Masih belum bisa juga dipastikan (apakah pencarian bakal dihentikan lagi),” jelas Yudi saat dikonfirmasi Radar Bogor, Selasa (21/1/2020).

SAR Gabungan menurunkan 140 personel. Unsur SAR gabungan melibatkan berbagai instansi dan organisasi masyarakat yang terdiri dari Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, BPBD kota Bogor, Polmas Bogor raya, SAR MTA, Tagana kota Bogor, Wapala, Kecamatan bogor Barat, Kelurahan Loji, Babinsa, Damkar Kabupaten Bogor, Ambulance PMI, Lembah Hijau, INCH, Legacy, Ruang sinergi, JKU polmas, hingga BSC.

Pencarian berlangsung hingga dua hari. Belum ada tanda-tanda penemuan korban di aliran sungai. Korban mengenakan baju berwarna hijau dengan paduan celana putih saat dilibas air bah.

Meski begitu, pihak BPBD memaksimalkan segala upaya untuk menemukan anak lelaki yang ditunggui keluarganya di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor itu.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Hendra Sudirman juga masih menerjunkan timnya untuk membantu proses pencarian. Area pencarian terhadap korban diperluas hingga radius 12 kilometer dari lokasi kejadian.

“Kita memaksimalkan unsur SAR yang ada di lapangan dengan membagi SRU menjadi 3 unit baik melalui jalur darat maupun menggunakan rafting boat apabila kondisi aliran sungai memungkinkan,” ungkap lelaki yang juga SAR Mission Coordinator (SMC) ini.

Ia merincikan, area pencarian dibagi melalui jalur darat sejauh lima kilometer menuju Jembatan Cangkurawok, penyisiran rafting boat dari Jembatan Cangkurawok hingga Ranca Bungur sejauh lima kilometer. Terakhir, pihaknya melakukan pencarian dengan via rafting boat dari Ranca Bungur. (mam/c)