Dua Pekan Pasca Banjir, Bojongkulur Masih Diselimuti Lumpur Tebal

0
81
Bojongkulur
Personil TNI membantu warga Bojongkulur membersihkan lumpur sisa banjir.
Bojongkulur
Personil TNI membantu warga Bojongkulur membersihkan lumpur sisa banjir.

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Outri, hingga saat ini Kamis (23/1/2020) masih diselimuti lumpur tebal, pasca banjir awal tahun.

Salah satu yang membuat Pemerintah Desa (Pemdes) kerepotan yakni penumpukan lumpur di sejumlah selokan umum warga Perumahan Vila Nusa Indah.

Komandan Rayon Militer (Koramil) 2105/Gunungputri, Kapten Artileri Medan Khudori mengatakan, hingga saat ini sebanyak 10 orang anggota TNI rutin lakukan evakuasi lumpur di lokasi tersebut.

Khudori menyebut, evakuasi dilakukan setiap Sabtu dan Minggu. Mengingat, sambung dia, ada beberapa lokasi yang masih perlu dibantu proses evakuasi sampah lumpur.

“Sudah 90 persen lebih tinggal beberapa blok lagi,” kata Khudori kepada Radar Bogor.

Khudori memaparkan, penumpukan sampah lumpur pasca banjir awal tahun di Bojongkulur ini bukan cuma berada di selokan warga perumahan saja melainkan, di seruas jalan wilayah dua RT yakni RT23 dan 24 juga masih ada beberapa sampah lumpur yang kering.

“Tinggal sedikit sih. Cuma memang sampai saat ini kami masih rutin ke sana laksanakan kerja bakti,” papar Khudori.

Khudori menilai, proses evakuasi berlangsung lama lantaran kurang maksimalnya kerjasama relawan dengan warga setempat.

Ia juga memperkirakan, jika kerjasama dilakukan secara maksimal, proses evakuasi sampah lumpur bisa selesai dalam waktu singkat.

“Kalau dari warga juga ada, tenaganya ada, ya dua atau tiga hari juga selesai,” ujar Khudori.

Khudori menghimbau, bagi warga terdampak di Vila Nusa Indah untuk, lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitar. Sehingga, imbuh Khudori, ancaman bencana banjir tidak lagi terulang di masa mendatang.

“Ya warga diharapkan dapat lebih peduli lagi kepada lingkungan sekitar. Itu saja,,” tukas Khudori.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cikeas dan Cileungsi (Kp2c) Puarman mengatakan, kondisi saat ini warga masih berjibaku dengan lumpur.

Selain itu, Puarman menyebut, kendala proses evakuasi sedikit sulit lantaran kleberadaan sampah lumpur di selokan warga. “Jadi selokan air tersumbat dan air tidak mengalir,” tutup Puarman. (rp1/c)