SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Hingga H+23 bencana longsor dan banjir bandang, tiga kampung di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, masih terisolir, Jumat (24/1/2020).
Ketiganya yakni Kampung Ciparengpeng, Kampung Cijairin dan Kampung Ciear. Terisolir karena akses menuju tiga kampung berupa jembatan-jembatan, terputus diterjang longsor dan banjir bandang.
Untuk menuju ketiga kampung tersebut, harus ditempuh dengan berjalan kaki, dengan titik awal di tepi Sungai Ciberang dan menyeberangi jembatan darurat dari beberapa batang bambu. Untuk mengantar logistik pun, relawan menyiapkan flying fox yang dijemput warga kampung di seberang kali dan dibawa ke Kampung Ciparengpeng menggunakan sepeda motor.
Medan yang harus dilalui pun berupa jalan berbatu cadas, di tepian gunung yang masih masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Danrem 061/Suryakancana, Brigjen Novi Helmy Prasetya pun membenarkan lokasi tiga kampung ini masih terisolir.
Kampung Ciparengpeng ada wajah atau pintu masuk untuk kemudian menuju ke Cijairin dan Ciear. “Iya memang betul ke tiga kampung itu masih terisolir. Nanti kita upayakan buat buat jembatan dan kita akan pasang jembatan bailey,” kata Brigjen Novi Helmy, Jumat (24/1/2020).
Jika sudah tiba di Kampung Ciparengpeng, kemudian ingin ke Cijairin maka harus ditempuh lagi dengan jalan kaki selama 2 jam. Karena terdapat jembatan putus di sana. Pun dari Cijarin ke Ciear butuh waktu 1 jam berjalan kaki.(cek/pojokbogor)