Rumah Ambruk di Pulo Geulis, Bima Akan Percepat Pencairan RTLH

0
95
Inspektorat
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat memberikan arahan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Daerah dengan jajaran Inspektorat Kota Bogor di kantornya, jalan Pahlawan, Kecamatan Bogor Selatan, Senin (20/01/2020) pagi.
Inspektorat
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Daerah.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal mempercepat pencairan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Pasalnya, bantuan untuk warga miskin tak kunjung cair di awal tahun ini.

Rumah Ambruk di Babakan Pasar, Bayi 40 Hari Jadi Korban

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menekankan, pencairan dana bantuan itu akan secepatnya dilakukan.

Ia tak menginginkan ada lagi kejadian rumah ambruk karena terkendala bantuan RTLH. Apalagi, jika penerimanya sudah terdaftar dan tersisa menunggu antrean pencairan dana.

“Kemarin saya sudah lihat dan memang diusulkan (penerima RTLH). Tapi belum masuk. Kalau belum masuk, mungkin berarti ada yang lebih parah ya. Tapi saya sudah perintahkan kepada camat untuk mengawal berikutnya diprioritaskan untuk dibangun, segera,” papar Bima, saat ditemui di Balaikota, Rabu (29/1/2020).

Baru-baru ini, nasib nahas menimpa salah satu penerima RTLH di Babakan Pasar, Bogor Tengah. Nama keluarga tersebut telah terdaftar sebagai penerima dana untuk perbaikan rumah.

Hanya saja, dana itu tak kunjung cair bertahun-tahun dan mengakibatkan rumahnya semakin rapuh dan rusak. Alhasil, lima orang menjadi korban atap rumah yang roboh.

Ia pun mengakui, alternatif sementara untuk korban rumah ambruk bisa dikoordinasikan dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Bima bakal melakukan koordinasi untuk pembangunan sementara rumah ambruk itu. Tak ketinggalan, alternatif lainnya melalui bantuan sosial tidak terduga bisa menjadi opsi kedua.

“Bisa (bantuan tidak terduga). Akan tetapi, kita lihat saja dulu mana yang lebih cepat,” tegasnya.

Tahun ini, anggaran untuk bantuan RTLH bertambah menjadi Rp39 miliar. Hanya saja, penerimanya berkurang.

Menurut Bima, itu lantaran mengacu kepada standar-standar lingkungan yang lebih baik. Untuk itu, ia juga telah menekankan agar penerimanya bisa tepat sasaran.

Pemkot juga sudah mengevaluasi RTLH terkait sistem yang dipakainya. Bima mewanti-wanti agar RTLH tidak hanya terkonsentrasi di titik-titik tertentu. Pembagiannya harus merata, adil dan sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, Lurah Babakan Pasar Rena Da Frina mengakui, masih banyak rumah rawan di areanya. Sebagian besar memang warga yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan RTLH.

Tercatat sebanyak 239 KK di Babakan Pasar yang bakal mendapatkan bantuan tersebut dan akan dicairkan tahun ini.

“Cuma karena sepertinya harus antre dulu, syarat-syarat lainnya, makanya ada tahapnya. Kita saja tidak bisa pastikan kapan dana itu cair. Kita maunya supaya mudah-mudahan tidak ada kejadian yang sama lagi, bahwa belum sempat terima RTLH, rumahnya keburu ambruk,” papar mantan Lurah Sempur ini.

Lima warganya yang menjadi korban rumah ambruk telah diungsikan. Puing-puing atapnya juga telah dibersihkan. Rena pun sempat mengajukan opsi agar renovasi rumah warganya itu bisa memanfaatkan sumber dana lain untuk sementara.

“Kita bangunkan saja dulu, misal cari pinjaman. Nanti kalau bantuannya cair baru kita ganti. Camat juga sudah intstruksikan pakai dana tidak terduga dulu. Kita lagi coba,” tandasnya. (mam/c)