CARIU-RADAR BOGOR, Rencana pemerintah pusat membangun bendungan Kali Cibeet menuai masalah baru. Meskipun digadang-gadang menjadi solusi masalah kebanjiran, namun diprediksi akan mengakibatkan sembilan desa di Kecamatan Tanjungsari dan dua desa di Cariu akan tenggelam.
Bendungan kali Cibeet yang letaknya berada di dua kecamatan yaitu Tanjungsari dan Cariu itu merupakan sebuah rencana pemerintah pusat, untuk bagaimana meminimalisir luapan air supaya tidak langsung menuju hulu sungai Cisadane.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi V DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor, Mulyadi, meminta agar pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dengan masif.
“Ini kan dapil saya pada saat berbicara bendungan, banyak masyarakat kontak saya mengenai rencana strategi Kementerian PUPR membangun bendungan di beberapa waduk di Kabupaten Bogor. Yang menjadi rame itu adalah rencana pembangunan Cibeet di Kecamatan Tanjungsari yang konon katanya ada delapan desa tenggelam dan dua desa di Kecamatan Cariu. Nah ini harus dijelaskan kepada masyarakat bahwa informasi ini tidak benar,” katanya.
Mulyadi berharap agar stigma yang muncul di masyarakat mengenai 10 desa di dua kecamatan bagian Kabupaten Bogor Timur itu tidak seperti apa yang dibayangkan masyarakat. Bahkan, dengan dibangunnya bendungan Kali Cibeet tersebut bisa meminimalisir terjadinya banjir tidak hanya di Jakarta tapi juga di Kecamatan Gunungputri.
“Saya mengingatkan kepada Kementerian PUPR menangani masalah bendungan, supaya tidak masalah lagi, karena rencana strategis apapun tanpa disosialisasikan dengan baik itu akan berdampak pada masyarakat,” tegas politisi dari partai besutan Prabowo tersebut.
Ia menambahkan, dengan adanya sosialisasi yang masif kepada masyarakat oleh Kementerian PUPR, dibangunya bendungan Kali Cibeet tersebut tidak akan merugikan masyarakat. “Pentingnya sosialisasi dan mohon maaf iah, masyarakat jangan merasa dirugikan dan dikorbankan, itu saya sudah tekankan ke pemerintah pusat,” tukasnya.(ipe)