Bantuan Keuangan Pemprov untuk Kabupaten Bogor Naik, Dewan : Harus Diserap Maksimal

0
206
Bantuan-Keuangan
Ilustrasi
Bantuan-Keuangan
Ilustrasi Bantuan Keuangan.

BOGOR-RADAR BOGOR, Bantuan Keuangan yang berasal dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk tahun anggaran 2020 mengalami kenaikan lebih dari 100 persen dibanding anggaran tahun 2019.

Hal tersebut, diungkapkan Anggota Banggar DPRD Provinsi Jabar, Asep Wahyuwijaya. Menurut dia, dalam Pergub nomor 79 tahun 2019 tertanggal 27 Desember 2019 tentang APBD tahun 2020, bantuan keuangan untuk Pemkab Bogor tercatat sebesar Rp254.659.933.951.

Besaran angka tersebut, kata dia, tentu jauh lebih besar dari bantuan yang diberikan pada tahun anggaran 2019 yang hanya Rp122,3 miliar.

Alokasi terbesar dari Bantuan Keuangan itu, didistribusikan masih untuk Jaminan Kesehatan bagi warga Penerima Bantuan Iuran BPJS yakni sebesar Rp 53,79 M.

“Untuk Pembangunan gedung rumah sakit rujukan regional – Cibinong dan pembangunan RSUD Ciawi masing-masing sebesar Rp 43 M dan Rp 38 M,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, DPRD Provinsi Jabar untuk pembangunan gedung RSUD Leuwiliang sendiri teralokasikan sebesar Rp 20 Miliar.

Anggaran lanjutan untuk Pembangunan Pasar Cisarua sebesar Rp 25 M. Besaran angka tersebut, menggenapi kebutuhan anggaran yang diperlukan yakni sebesar Rp 35 M yang terbagi ke dalam dua tahun anggaran, tahun 2019 diberikan bantuan sebesar Rp 10 M.

“Saya berharap pembangunan pasarnya bisa tuntas sehingga akan berdampak pada semakin terakselerasinya perekonomian di area Bogor Selatan. Bangunan kios-kios yang lebih tertata rapi dan bersih kan mestinya berdampak pada penambahan pembeli juga, sehingga mestinya penjual bisa lebih happy kan?,” paparnya.

Konsentrasi alokasi bantuan anggaran untuk pengembangan destinasi wisata di kawasan Geopark – Pongkor juga tercatat cukup signifikan jumlahnya.

“Total besaran anggaran untuk kawasan ini tercatat sekitar Rp 50 M,” katanya.

Alokasi anggaran terbesar untuk pembangunan kawasan ini kembali diperuntukan untuk pembangunan jalan mulai dari Pasir Ipis, perbatasan Sukabumi hingga ke Puraseda yakni sebesar Rp. 23,9 M.

Lebih lanjut ia mengatakan, karena ruas jalan dari Pasir Ipis – Garehong dulu sudah dibangunkan maka untuk ruas itu hanya tinggal perbaikan dan pelapisan saja. Sehingga, ruas yang perlu dimaksimalkan adalah mulai dari Garehong hingga ke Puraseda.

“Terkait pembangunan jalan di ruas ini, saya menekankan betul kepada Dinas PUPR Kabupaten Bogor agar dalam pelaksanaan dan pengawasannya bisa dimaksimalkan, sehingga kejadian buruk kemarin seperti keterlambatan pembangunan hingga mangkraknya pembangunan tak kembali terulang,” tuturnya.

Apalagi, sambung dia, ruas jalan ini pun akan menghubungkan dua Geopark di Jawa Barat yakni Ciletuh di Kabupaten Sukabumi dan Geopark Pongkor di Bogor bagian barat.

“Selebihnya untuk Pengembangan Destinasi Wisata di Kawasan Geopark yang tersebar mulai dari Bantar Karet, Palasari, Malasari di Kecamatan Nanggung; di Kecamatan Sukajaya, Leuwiliang, Tenjolaya hingga ke Kecamatan Ciampea,” tuturnya.

Di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, sambung dia, ada juga untuk bantuan bagi guru-guru di daerah terpencil dan pembangunan command centre sebesar Rp 5 Miliar.

“Harapan saya ke depan, mengingat ada preseden yang amat positif dengan kenaikan bantuan keuangan dari Pemprov Jabar ini,” tutunya.

Ia berpesan, pemerintah daerah merealisasikan serapannya dengan baik karena uang rakyat tersebut harus dinikmati kembali oleh masyarakat.

“Mudah-mudahan ke depan bantuan anggarannya semakin bertambah lagi, karena bagaimana pun jika dibandingkan dengan Kota dan Kabupaten lainnya besaran bantuan angka yang diberikan oleh Pemprov Jabar kepada Kabupaten Bogor belumlah sepadan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dan konstribusi PAD dari Kabupaten Bogor ke Pemprov Jabar,” katanya.

Ia menambahkan, dengan formasi sebelas anggota parlemen di Jabar asal Kabupaten Bogor ini memiliki kesepahaman yang sama untuk memperjuangkan pembangunan di Dapilnya. (cr2/c)