GUNUNGPUTRI – RADAR BOGOR, Rumah Sakit Eka Hospital, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, melangsungkan jumpa pers terkait dugaan pasien berinisial JS(19) yang diduga suspect virus corona setelah pulang dari dari China beberapa waktu lalu.
Pulang dari China dan Alami Panas Tinggi, Mahasiswi Gunungputri Dikarantina
Pada jumpa pers yang dilakukan, RS Eka Hospital menegaskan hasil lab pasien dinyatakan negatif terjangkit virus corona.
Director of Corporate Customer Relation Eka Hospital, James Carlos mengatakan pasien tersebut masuk melalui poliklinik Eka Hospital, Cibubur pada Rabu (26/1/2020).
Pasien langsung diarahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan penanganan langsung di dalam ruang isolasi.
Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Eka Hospital, Cibubur, Kota Wisata, Kabupaten Bogor, JS (19) dinyatakan negatif terinfeksi virus corona, oleh pihak rumah sakit, Senin (3/2/2020).
“Kita langsung tangani berdasarkan standar oprasional yang berlaku. Kita juga langsung mengambil sempel darah dari pasien, untuk kemudian membawanya ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan,” katanya.
Berdasarkan hasil laboratorium, JS dinyatakan negatif dari virus corona.
“Saat tiba disini kita berikan penanganan awal dahulu. Pada 30 Januari kita ambil sempel darah pasien, untuk dibawa ke lab. Hasil lab sudah keluar, dan pasien dinyatakan negatif,” bebernya.
Dokter Spesialis RS Eka Hospital Paulus Arka, mengatakan, pasca terduga suspect virus corona, JS langsung masuk dalam kategori pasien pemantauan. JS diawasi ketat pihak rumah sakit, selama kurang lebih satu pekan perawatan.
“Kita juga lakukan pemeriksaan darah, ronsen, hingga pemeriksaan sejumlah fungsi organ tubuh lainnya untuk memastikan. Jadi sambil menunggu hasil lab, pasien kita pantau dan awasi terus. Dan ternyata hasilnya negatif,” paparnya.
Meski dinyatakan negatif, JS tetap dalam pengawasan khusus tim medis.
“Saat ini kondisi pasien mulai membaik. Kita juga masih terus pantau perkembangannya sampai saat ini. Kalau memang nanti sudah pulih betul, mungkin kita perbolehkan pulang,” tandasnya. (rp1)