BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberi dukungan penuh penyelenggaraan Cap Go Meh (CGM) atau Bogor Street Festival yang sudah digelar sejak 2000 silam.
Gelaran CGM ke-20 yang akan digelar pada Sabtu (08/02) nanti, Pemkot Bogor mengucurkan anggaran Rp 500 Juta untuk para sanggar yang akan berpartisipasi di Helaran CGM. Sebab bukan tanpa alasan, tahun ini CGM berhasil masuk dalam kalender event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Kami keluarkan anggaran untuk sanggar-sanggar Sunda supaya bisa memeriahkan acara, apalagi sekarang CGM masuk dalam 100 agenda nasional,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya usai jumpa media di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (03/02/2020).
Bima mengatakan, secara teknis penyelenggaraan harus ditingkatkan, tak ayal pihaknya akan memastikan semuanya. Mulai dari kebersihan, pengaturan lalu lintas dan tentunya ketertiban keamanan yang merupakan kunci paling utama.
“Standar kita harus lebih tinggi lagi dari tahun kemarin, karena Pemerintah Pusat juga bantu terkait promosinya, kalau nilainya turun lagi repot. Jadi, harus kita jaga betul kualitasnya, keamanannya, ketertibannya dan interaksinya,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Arifin Himawan menyebut, kegiatan ini sudah berlangsung hampir 20 tahun dan terbukti berdampak positif bagi pariwisata Kota Bogor. Pihaknya pun tetap mengusung tema besar yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni CGM sebagai Ajang Budaya Pemersatu Bangsa.
“Kami yakin dengan budaya semuanya bisa bersatu, kita bukan bicara ranah keagamaan tapi persatuan dan kesatuan dari sisi budaya,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, selain tema besar panitia CGM juga mengusung tema Looking Eastward yang bisa diartikan Ingin Melihat ke Timur. Pasalnya di timur ada sesuatu yang memiliki nilai yang bisa diangkat, layaknya matahari yang terbit dari timur, timur bisa juga sebagai awal dari kehidupan.
“Banyak orang yang lupa bahwa daerah timur memiliki banyak hal istimewa, termasuk kesenian dan kebudayaannya yang juga akan memeriahkan CGM,” katanya.
Menyinggung konsep acara nanti, Ahim sapaan akrabnya menuturkan, ada kurang lebih 25 rombongan arak-arakan yang akan memeriahkan acara, termasuk diantaranya sanggar seni.
Ahim memastikan, gelaran CGM dari semua kemasan acara maupun pengisi acara memiliki nilai jual yang mampu menarik wisatawan. Sebab, dengan kemasan acara kebudayaan yang meriah akan membuat semakin banyak wisatawan yang datang dan tentu saja berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan.
“Kunjungan wisatawan ini berpengaruh juga untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Terbukti ada beberapa hotel yang occupancynya full book seperti hotel 1O1. Dan kami juga sedang mendorong ke hotel lainnya yang berdekatan dengan acara kita bisa full juga,” katanya. (fla/Tim Prokompim)