Awas! Longsor Mengintai, Sebulan Terjadi 83 Bencana di Kota Bogor

0
136
Ilustrasi-longsor
Ilustrasi Longsor
Ilustrasi-longsor
Ilustrasi Longsor

BOGOR – RADAR BOGOR, Masyarakat Kota Bogor masih harus mewaspadai musim penghujan. Cuaca yang ekstrem menyebabkan banyak bencana selama Januari. Tercatat, sebanyak 83 bencana mewarnai Kota Bogor selama awal 2020 itu.

Lebih dari 50 persen bencana itu didominasi tanah longsor. Secara rinci, ada 62 kejadian yang tersebar di beberapa titik Kota Bogor selama satu bulan itu.

Sementara sisanya seperti rumah roboh, tanah ambles, dan pohon tumbang juga menyumbang kejadian bencana. Kejadian pohon tumbang pernah terjadi di Kelurahan Sempur, Bogor Tengah dan Ciparigi, Bogor Utara.

Kejadian berupa tanah longsor juga sempat menimpa rumah seorang warga di Kelurahan Bondongan, Bogor Selatan, Selasa (4/2/2020).

Kejadian itu tidak berdampak banyak pada kondisi bangunan. Tak ada korban jiwa yang ditimbulkan. Meski begitu, pondasi dan tembok bangunan rusak karena tergerus longsor di bawahnya.

Kejadian itu merupakan longsor susulan dari dua bulan sebelumnya di titik yang sama. Rumah tersebut terkena dampak longsor. Hujan perlahan membuat tanahnya semakin terkikis dan bisa mengakibatkan bagian bangunan ambruk.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priyatnasyamsah mengakui, jumlah bencana tahun ini memang cenderung mengalami peningkatan.

Menurutnya, pengaruh cuaca ekstrem juga menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan angka bencana itu. Terlepas dari beberapa kejadian yang biasanya berulang setiap tahun.

“Ya memang karena cuaca ekstrem juga. Kita tetap minta masyarakat agar waspada. Potensi bencana masih tetap ada di setiap kelurahan, makanya kita mau optimalkan agar personel-personel yang masuk dalam Kelurahan Tangguh Bencana (Ketana) untuk antisipasi,” paparnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Selasa (4/2/2020).

Selain itu, timnya juga rutin melakukan mitigasi bencana, sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan kepada masyarakat. Potensi terhadap bencana itu memang mesti diwaspadai, di samping tugas-tugas personel BPBD lainnya dalam hal penyelamatan.

Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Yudi Umbara membenarkan, bencana selama sebulan memang cukup menguras tenaga personel yang didominasi baju orange itu.

Bahkan, ia mencontohkan dalam sehari bisa terjadi hingga 40 kejadian bencana, baik banjir maupun longsor. Sementara tahun lalu, pada hari yang sama, hanya merangkum sekitar 10 kejadian.

“Itu kalau kita mengambil perbandingan satu hari aja ya. Karena paling ekstrem memang awal Januari. Di mana-mana banyak terjadi bencana, makanya teman-teman BPBD banyak tersebar juga saat itu,” jelas Yudi yang ditemui di kantornya.

Sementara itu, bencana banjir yang sempat menimpa beberapa titik tak masuk dalam perhitungan data BPBD. Lantaran hampir semua banjir yang terjadi di Kota Bogor hanya berupa lintasan. Hanya perlu menunggu sekitar tiga atau empat jam, air akan surut secepatnya. (mam/c)