Normalisasi Saluran Air, Warga Minta Royal Safari Segera Akomodir Biaya

0
137
Pasar-Cisarua
Muspika Cisarua saat sedang bekerjasama membersihkan aliran air di Pasar Cisarua yang dipenuhi lumpur, Jumat (31/1/2020) lalu. Septi/RadarBogor
Pasar-Cisarua
Muspika Cisarua saat sedang bekerjasama membersihkan aliran air di Pasar Cisarua yang dipenuhi lumpur, Jumat (31/1/2020) lalu. Septi/RadarBogor

CISARUA-RADAR BOGOR, Normalisasi saluran air yang menjadi program yang sedang difokuskan pemerintah Kecamatan Cisarua saat ini masuk babak baru.

Setelah pembersihan saluran sempat mengancam omzet pedagang kaki lima (pkl) yang berjualan tepat diatas saluran air.

Kali ini, giliran saluran air yang berada di sekitar Royal Safari Garden yang kebagian untuk dibenahi, Jumat mendatang.

Namun, menurut Lurah Cisarua, Endang Sumantri, hingga saat ini, pihak hotel belum bisa memberikan biaya memadai sesuai kebutuhan untuk kegiatan normalisasi tersebut.

Hal itu sontak membuat warga dan sejumlah PKL meminta pihak Royal Safari Garden segera mengakomodir biaya penataan drainase atau saluran air, yang berada di sekitar hotel. Pasalnya, normalisasi sebelumnya pun, pemerintah bersama para PKL sepakat berswadaya dalam penataan saluran air di Cisarua.

“Mereka (warga dan PKL, red) sebelumnya kan sudah sepakat lakukan swadaya untuk penataan. Nah, untuk penataan kali ini, saluran sekitar hotel, mereka minta pihak hotel juga mengeluarkan biaya untuk membantu,” katanya kepada Radar Bogor, beberapa waktu lalu.

Namun, kata Endang, pihak hotel hingga saat ini belum memberikan biaya yang dibutuhkan untuk penataan tersebut.

“Kendalanya pihak hotel belum bisa memberikan biaya memadai sesuai kebutuhan,” ungkap Endang.

Selain kendala di biaya, kata dia, masih banyak warga yang belum sadar dan berkontribusi dalam kegiatan tersebut. “Kendala lain, warga depan hotel belum bisa kompak,” imbuhnya.

Padahal, PKL yang selama ini dipandang menjadi sumber masalah dalam ketertiban dan kebersihan di Pasar Cisarua, kini mau berswadaya menata saluran air yang berada di sekitar lapak dagangannya.

“Kalo PKL ahamdulillah bisa dengan swadaya dikerjakan,” pungkas Endang.

Sementara itu, Camat Cisarua, Deni membenarkan persoalan itu. Menurutnya, banyak warga yang menyalahkan pihak hotel, setelah beberapa kali warga yang tinggal di sekitar hotel mengalami kebanjiran.

“Warga sering mengeluh karena sering terjadi banjir di sekitar hotel, sedangkan hotel kan tidak terkena dampaknya,” singkatnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pewarta belum menerima konfirmasi apapun dari pihak Royal Safari Garden, setelah pewarta meminta konfirmasi pihak hotel melalui pesan singkat Whatsapp, Minggu (9/2/2020) malam. (cr2/c)