Kampung Santri, Kampung Lauk dan Kampung Sunda Bakal Dibangun di Bogor Barat

0
64
Kampung
Wali Kota Bogor Bima Arya di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Situ Gede, Jumat (7/2/2020).
Kampung
Wali Kota Bogor Bima Arya di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Situ Gede, Jumat (7/2/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Kecamatan Bogor Barat akan melakukan penataan di sejumlah kawasan.

Hal tersebut diungkap Camat Bogor Barat Juniarti Estiningsih dihadapan Wali Kota Bogor Bima Arya di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Situ Gede, Jumat (7/2/2020).

“Dipilihnya lokasi Musrenbang di sini, karena Situ Gede akan menjadi suatu program penataan terkait dengan agrowisatanya. Mudah-mudahan Situ Gede ini akan menjadi kawasan wisata yang terintegrasi dengan kawasan di sekelilingnya yang nantinya akan menjadi ekowisata kebanggaan Kota Bogor, khususnya warga Kecamatan Bogor Barat,” ungkap Esti.

Ia menambahkan, penataan kawasan Situ Gede tersebut masuk dalam program strategis dan akan mensinergikan kelurahan atau kawasan potensi wisata di sekelilingnya, yakni Bubulak, Blumbangjaya dan Margajaya.

“Di Kelurahan Bubulak akan dibangun Kampung Lauk. Sedangkan di Blubangjaya dan margajaya akan difokuskan untuk pembangunan Kampung Sunda. Kawasan lainnya yang juga akan dilakukan penataan adalah di Pegantongan, Kelurahan Loji yang rencananya akan ditata menjadi Kampung Santri,” jelasnya.

Selain itu, kata Esti, untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Bogor Barat akan dilakukan renovasi untuk 966 unit pada tahun ini. Rencana kerja Kecamatan Bogor Barat pada 2020  juga disampaikan Esti bahwa untuk kegiatan fisik diantaranya adalah rehabilitasi kantor Kelurahan Cilendek Timur, pembangunan sarana prasarana kelurahan berupa perbaikan jalan setapak, saluran air dan pembangunan posyandu.

“Untuk non fisik, penyelenggaraan STQ tingkat kecamatan, sosialisasi pembangunan sarpras kelurahan, pengurangan risiko bencana, peningkatan kualitas UMKM, dan pertanahan. Selanjutnya adalah merupakan penguatan kelembagaan masyarakat, kegiatan Sekolah Ibu dan kegiatan kebersihan serta lingkungan hidup,” beber dia.

Sementara itu, Bima Arya berharap kawasan Situ Gede diharapkan bisa menjadi destinasi wisata yang cantik sehingga bisa berdampak terhadap kesejahteraan warga sekitar. “Insya Allah tahun ini ada kegiatan yang cukup strategis untuk penataan kawasan Situ Gede yang bantuan anggarannya dari Provinsi. Harusnya ini bisa menjadi destinasi wisata yang cantik. Ada jalur olahraganya, ditata dengan rapi. Dan di sini juga Insya Allah akan kita coba untuk pilot project Kampung Lauk,” ujar Bima.

Namun, kata Bima, fasilitas penunjang seperti akses masuk kawasan Situ Gede juga harus dilakukan penataan. “Muncul persoalan untuk akses. Saya tidak tahu sudah sampai di mana Bappeda terkait aksesnya. Kemarin saya menandatangani surat permohonan untuk hibah. Mudah-mudahan bisa, supaya bisa kita perluas akses jalannya. Jalan masuknya mudah-mudahan bisa segera, tahun ini,” tandasnya.

Bima Arya juga menekankan kepada Camat, Lurah dan Bagian Kemasyarakatan Setda Kota Bogor untuk memperbaiki mekanisme pengajuan dan verifikasi RTLH.

“Saya ingin koreksi sistem itu. Kalau melek komputer bisa ngerti, bisa akses, bisa dapat. Tapi kalau yang tidak mengerti teknologi, tidak akan dapat. Kenapa bisa begitu? Tidak boleh ada kesan warga itu tidak diperlakukan adil. Saya sering dikirim foto, ini rumah sudah mau rubuh, kenapa rumah lain yang dapat. Saya minta betul ini RTLH atensi khusus. Diperbaiki lagi sistem verifikasinya, yang berhak diprioritaskan, yang belum urgent bisa ditunda,” pungkasnya. (prokompim)