Hujan Deras Mengguyur Kota Bogor, Dua Rumah Warga Ambruk

0
162
Rumah-Ambruk
Rumah warga di Kampung Babakan Perumnas, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, yang ambruk Kamis (20/2/2020).
Rumah-Ambruk
Rumah warga di Kampung Babakan Perumnas, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, yang ambruk Kamis (20/2/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Tingginya curah hujan membuat dua rumah di Kota Bogor hancur. Rumah pertama hancur karena tebingan tanah longsor di wilayah Kampung Babakan Perumnas, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur.

Kawin Kontrak, Ras Baru di Puncak, dan Misteri Tulisan Villa vs Vila

Longsor yang terjadi pada pukul 11.05 WIB itu, sontak membuat geger warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung tersebut. Pasalnya, kejadian tersebut tak hanya membuat rumah hancur, juga terseret arus sungai.

Ketua RT 10 RW 06, Budiman menceritakan saat itu tengah masak di dapur. Kemudian, kaget saat banyak warga berlari sambil berteriak.

“Suara longsornya tedengar kencang sekali, warga berlari sambil teriak longsor,” ucap Budi. Mengetahui ada longsor yang tak jauh dari rumahnya, sontak Budi langsung bergegas guna meninjau lokasi kejadian.

Budi membeberkan longsor tersebut berada di tebingan tanah, yang tingginya mencapai 20 meter dan lebar 15 meter, sehingga mengakibatkan satu rumah rusak dan dua pohon tumbang.

Meski tak ada korban jiwa, Budi melanjutkan, longsor tersebut membuat satu gudang hancur tertimbun tanah.

Sementara itu, pemilik rumah, Sujadi saat kejadian tengah menjaga warung miliknya. Sebelumnya, Sujadi memang memiliki firasat buruk akan rumah tersebut.

“Rumah yang terkena longsor itu sebenarnya gudang tempat menyimpan barang-barang bekas seperti kardus dan bekas botol,” katanya. Ia juga mengakui bahwa sudah lama tak menghuni rumah tersebut, mengingat dia beserta keluarga menyadari akan bahaya dari longsor tebingan tanah tersebut.

Setelah kejadian, Sujadi masih memikirkan bagaimana ke depannya. Menurutnya, tak mungkin akan membangun kembali rumah yang terkena longsor tersebut, mengingat lahannya yang tak memungkinkan untuk dibangun.

Selain rumah milik Sujadi, rumah kedua yang ambruk  merupakan rumah tak layak huni (RTLH) di Kampung Rancamaya, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dari ambruknya rumah milik Tati yang menampung empat kepala keluarga tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priatna Syamsah menjelaskan ambruknya rumah itu karena hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut dini hari tadi.

“Dampak dari hujan intensitas tinggi dan konstruksi bangunan yang sudah tidak kuat,” ujarnya. (cr3/c)