BOGOR-RADAR BOGOR, Puluhan pelamar yang mendaftarkan diri pada seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama melalui open bidding atau lelang jabatan, dinyatakan lolol seleksi administrasi.
Kawin Kontrak, Ras Baru di Puncak, dan Misteri Tulisan Villa vs Vila
Sedangkan tujuh dari mereka yang melakukan upload berkas untuk mengisi bangku kosong kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bogor, dinyatakan gagal.
“Ada tujuh orang yang dinyatakan berkasnya tak lengkap,” ujar Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karier pada Badan Kepegawaian dan Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor Evandhy kepada Radar Bogor, Kamis (20/2/2020).
Keputusan itu saat ini tercatat pada berita acara nomor 008/Pansel.JPT-Bgr/2020 tentang peserta yang lolos seleksi administrasi. Dikatakannya, peserta yang lolos administrasi wajib menyampaikan dokumen persyaratan seleksi kepada Pansel di Kantor BKPSDA Kota Bogor, terhitung Kamis (20/2/2020) hingga Jumat (20/2/2020).
“Saat ini, pengumuman sudah dapat dilihat secara terbuka dengan mengunjungi laman web kotabogor.go.id dan pansel.kotabogor.go.id. Kita umumkan secara terbuka sebagai bentuk tranparansi kami,” ucapnya.
Apabila ditemukan dokumen peserta seleksi pejabat pimpinan tinggi pratama memalsukan data atau memberikan keterangan yang tidak benar, maka proses dan hasil pelaksanaan seleksi dapat dibatalkan terhadap yang bersangkutan.
Sebelumnya, pendaftaran seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama melalui open bidding atau lelang jabatan resmi ditutup, Selasa (18/2/2020).
Berdasarkan catatan tim Panitia Seleksi (Pansel), sudah ada 32 (bukan 35 seperti sebelumnya), yang mendaftar untuk mengisi bangku kosong kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bogor.
Ketua Tim Pansel Ade Sarip menjelaskan, secara kuota pendaftaran open bidding di Kota Bogor sudah memenuhi kuota minimal empat pendaftar setiap SKPD yang dilelangkan, bahkan jumlah yang melamar ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor mencapai enam orang.(ded/c)