BOGOR-RADAR BOGOR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor mendapatkan kucuran anggaran Rp7 miliar tahun ini. Anggaran tersebut untuk menambah armada angkutan sampah.
Armada itu nantinya digunakan untuk memaksimalkan pelayanan baik, di pusat kota maupun semua wilayah di Kota Hujan.
Kepala Bidang Persampahan, DLH Kota Bogor, Dimas Tiko menjelaskan, DLH saat ini tengah memproses e-katalog untuk pembelian sejumlah armada sampah, yang dianggarkan untuk mengcover area-area pemukiman warga, yang tak bisa dilalui truk sampah.
“Ada 70 motor sampah (Mosam), 68 unit di antaranya akan disebar di wilayah,” ujar Dimas kepada Radar Bogor.
Selain itu, ada anggaran yang disiapkan untuk membeli satu unit tronton roda 10, enam unit dump truk roda enam dan enam unit mobil pick up, dan terakhir empat kontainer sampah.
“Sebagian besar itu program pengadaan tahun ini. Anggaranya Rp7 miliar, tronton saja nilainya Rp1,2 miliar,” ucapnya.
Mantan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional (Dalops) Satpol PP Kota Bogor ini menyebut, pengadaan aramada sampah ini diharapkan dapat meningkatkan layanan persampahan di Kota Bogor dan mengganti armada sampah yang usianya sudah tua.
“Kita tau sendiri armada ada yang tua tapi tetap operasional, kendaraan di 1996 saja masih operasional walaupun enggak banyak, dua atau tidak. Paling muda armada tahun 2015 dan tahun 2017, tapi itupun tidak banyak,” tambahnya.
Saat ini, pihaknya terus mematangkan dan melakukan pemetaan wilayah yang belum masuk jangkauan DLH, baik karena kontur jalan atau spesifikasi jalan yang tak memungkinkan untuk menggunakan kendaraan besar.
Selain itu, kata dia, DLH Kota Bogor bakal membentuk unit reaksi cepat (URC) untuk menggarap sampah liar baik di pertengahan kota ataupun kelurahan-kelurahan. “Sasaran URC ini nantinya sampah liar, seperti di Kecamatan Selatan juga masih ada,” ucapnya.
Tak hanya itu, Dimas juga melakukan kajian untuk optimalisasi biaya perawatan dan pemeliharaan kendaraan, yang nantinya sebagai kebijakan agar armada sampah bisa tahan lama dan tak gampang rusak.
“Saya sudah mengumpulkan teman-teman pengemudi, lebih kepada mendengar keluhan pengemudi, seperti kondisi kendaraan, ban, chassis, baknya atau kondisi tertentu bisa dengan cepat mengakselerasikan biaya perawatan. Ini kan Heavy Duty, beban kan cukup tinggi, bak terendam sampah sifatnya korosi,” tukasnya.(ded/c)