BOGOR – RADAR BOGOR, Jalur Bubulak steril dari keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Tim gabungan telah menertibkannya di sepanjang Jalan KH Nur Abdullah Bin Nuh, Rabu (26/2/2020).
Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyisir area trotoar di sepanjang jalan itu dibantu dinas terkait. Mereka membongkar lapak-lapak pedagang yang ditinggalkan pemiliknya.
Alat berat seperti mini buldozer, juga diturunkan untuk membersihkan puing-puing kayu dan beton yang berserakan di jalan.
Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih juga ikut serta dalam proses penertiban itu. Ia merincikan, ada sekitar 80 titik PKL yang ditertibkan. Itu berasal dari dua kelurahan yang dinaunginya, yakni Bubulak dan Sindangbarang. Mayoritas pedagang justru berasal dari luar Kota Bogor.
“Karena kita memang konsepnya mau menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar jalur ini. Karena jalur-jalur di sini kan terkait dengan kerawanan mirasnya yang cukup diresahkan masyarakat,” tutur Juniarti.
Ia sekaligus terjun melakukan penertiban dengan mendampingi operator mini Buldozer meratakan bekas-bekas lapak yang dibongkar Satpol PP.
Ia pun menegaskan, tak boleh lagi ada pedagang yang menempati jalur tersebut. Mereka tidak diperkenankan menggelar dagangan di sepanjang jalur, yang juga merupakan akses keluar-masuk Terminal Bubulak itu.
Hanya saja, semua PKL yang ditertibkan itu takkan direlokasi. Lantaran tak ada lahan khusus di sekitar wilayah Bubulak maupun Sindangbarang.
“Tapi bukan berarti tidak ada (tempat buat mereka). Nanti kita akan buat suatu sentra ekonomi mikro, khusus di dalam terminal (Bubulak) dan sekaligus kita tata,” imbuhnya.
Penertiban itu menjadi prioritas penataan menuju destinasi wisata. Salah satunya, kawasan Wisata Situgede yang akan menjadi prioritas pembangunan tahun ini.
Ke depan, pihaknya juga bakal menata kawasan terminal. Pemerintah kota (pemkot ) telah mengajukan Terminal Bubulak untuk ikut mendapatkan bantuan provinsi (banprov) Jawa Barat.
Plt Kepala Dinas Satpol PP Kota Bogor, Irwan Riyanto menyebutkan, sebanyak 60 personel dikerahkan dalam proses pembongkaran tersebut. Meski begitu, tim gabungan yang turut andil mencapai 300 orang. Mereka berasal dari kecamatan, kelurahan, dinas, TNI, hingga Polri.
“Pada prinsipnya kita menertibkan semua PKL dengan harapan memberikan ruang kepada masyarakat untuk haknya (trotoar dan fasilitas umum) dikembalikan. Ada juga beberapa jalur hijau yang nantinya direncanakan diadakan penanaman pohon,” tuturnya kepada Radar Bogor, usai terjun langsung memantau proses pembongkaran.
Tak ada kendala dalam proses penertiban bangunan liar itu. Pihaknya juga secara persuasif meminta kepada pemilik lapak untuk membongkar bangunannya sendiri.
Irwan sempat berdialog dengan anggota ormas Benteng Bogor Raya (BBR), yang mendirikan sekretariat di jalur penertiban itu.
“Sudah (komunikasi tadi). Kan mereka membongkar sendiri. Mereka juga sudah memahami, mengikuti program pemerintah dan mereka membongkar sendiri (sekretariatnya). Alhamdulillah aman,” jelasnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor juga menerjunkan delapan armada truk dipakai untuk mengangkut sampah berupa kayu atau papan dari bekas lapak yang dibongkar. Proses pengangkutan juga dibantu 50 personel DLH. (mam/c)