BPBD Kota Bogor Segera Susun SOP Penanggulangan Bencana

0
65
BPBD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Catholic Relief Services (CRS) dan Save the Children (STC) menggelar Learning Event Sinergi di IPB International Convention Center (IICC), Mall Botani Square Bogor, Kamis (27/02/2020).  
BPBD
BPBD bekerja sama dengan Catholic Relief Services (CRS) dan Save the Children (STC) menggelar Learning Event Sinergi di IPB International Convention Center (IICC), Mall Botani Square Bogor, Kamis (27/02/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Catholic Relief Services (CRS) dan Save the Children (STC) menggelar Learning Event Sinergi di IPB International Convention Center (IICC), Mall Botani Square Bogor, Kamis (27/02/2020).

Acara yang dihadiri 97 peserta dan dibuka Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim ini merupakan bagian dari program Sinergi yang sudah berjalan selama delapan bulan di tiga kelurahan dan dua sekolah terpilih.

Program Sinergi sepenuhnya dibiayai CRS dan STC, sementara BPBD Kota Bogor sebagai pemberi materi Sinergi (Supporting Disaster Preparedness of Government and communities) atau Kesiapsiagaan Bencana dari Pemerintah dan masyarakat.

“Tiga kelurahan, yakni Kelurahan Bojongkerta, Cibuluh dan Baranangsiang kami bentuk sebagai Kelurahan Tangguh Bencana dan dua sekolah dibentuk menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana,” ujar, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Priyatna Syamsah.

Priyatna Syamsah mengatakan, tujuan program Sinergi ini untuk pengurangan risiko bencana di kelurahan dan sekolah mengingat bencana merupakan urusan bersama. Sejauh ini hasil program Sinergi masyarakat di tiga kelurahan, pendidik, murid di dua sekolah bisa lebih memahami dan berperan dalam penanggulangan bencana.

“Kerja sama BPBD Kota Bogor sudah berjalan dua tahun tapi karena Indonesia sudah dicoret dari negara berkembang kemungkinan pendanaan dari CRS dan STC bisa berakhir. Kami berharap pelaku usaha di Kota Bogor yang kemarin sudah kami undang bisa membantu program BPBD melalui CSR-nya,” imbuhnya.

Ia menuturkan, pihaknya pun akan mulai membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggulangan bencana. SOP ini dibutuhkan agar peran OPD Kota Bogor bisa semakin jelas dan tidak lagi jalan masing-masing, seperti BPBD Kota Bogor bertugas di awal penanganan bencana, sementara Dinas PUPR, Dinas Perumkim bertugas di rekontruksinya.

“Perda penanggulangan bencana sudah tertuang di Nomor 1/2018, SOP ini akan diturunkan di Perwali termasuk SOP-nya sesuai dengan arahan pak wakil,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, program Sinergi atas bantuan CSR dan STC ini sudah sangat bagus tinggal bagaimana direplikasi, disebarkan dan diterapkan di kelurahan dan sekolah lainnya. Sebab, kepedulian dan kesiapan menghadapi bencana ini tugas semua masyarakat.

“Kesiapan mitigasi, pemetaan potensi bencana dan merespon bencana tentu akan memberikan manfaat lebih. Kita buat SOP kebencanaan karena setelah bencana perlu  rehabilitasi,” ujarnya. (Prokopim:fla/ryan-SZ)