BOGOR–RADAR BOGOR,Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mempertimbangkan usulan yang diberikan PT Colas Rail selaku konsultan pembangunan trem, untuk membangun depo. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjelaskan, untuk rencana penempatan depo sudah ada usulan yakni dibangun di sisi jalan tol, di daerah Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
’’Tapi masalahnya, lahan itu bukan milik pemerintah, dan harus diakuisisi, idealnya di atas 5 hektare untuk depo, tapi tidak menutup kemungkinan karena usulan itu full depo, artinya suatu saat akan melayani seluruh koridor,” ujar Dedie kepada Radar Bogor.
Untuk saat ini, rencananya jika benar-benar menerapkan alternatif transportasi massal, baru melayani satu koridor saja, antara 5-10 kereta. ’’Deponya harus dekat dengan koridor tentunya,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Colas Rail selaku konsultan pembangunan trem kembali memaparkan kajiannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Khususnya terkait rencana transportasi massal atau trem. Teranyar, Colas Rail menyebut bahwa berdasarkan hasil kajian sementara, alternatif transportasi massal yang bakal diterapkan di Kota Bogor membutuhkan anggaran hingga Rp1,5 triliun (bukan 15 triliun).
Country Director Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette menjelaskan, pihaknya memberikan pemaparan bagaimana Pemkot Bogor dapat mengeluarkan biaya yang minim untuk membangun trem.
’’Tapi pada kajian ini masih banyak yang harus kita kerjakan, bulan depan kita akan kaji untuk memberikan hasil lebih akurat,” ujar Christophe kepada Radar Bogor usai pertemuan dengan pemkot, Selasa (26/2). (ded/c)