BOGOR – RADAR BOGOR, Pasca penertiban lapak PKL, normalisasi drainase di Jalur Bubulak mulai digarap kembali.
Normalisasi tersebut untuk mengantisipasi genangan air, yang sewaktu-waktu bisa membanjiri sepanjang Jalan KH Abdullah Bin Nuh itu.
Berbagai elemen dari Kecamatan Bogor Barat diterjunkan di wilayah Kelurahan Bubulak itu. Alat berat dipakai untuk menggali jalur drainase, yang sebelumnya dipakai para PKL untuk mendirikan bangunan. Permukaan tanah nyaris rata dengan trotoar. Untuk itu, butuh pengerukan agar drainase bisa kembali normal.
Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih mengatakan, upaya itu menjadi bagian dari mengantisipasi bencana banjir di musim hujan. Apalagi, jalur di samping trotoar Bubulak itu telah disterilkan dari keberadaan PKL. Bekas-bekas bangunan liar pun sudah disingkirkan dari jalur yang menjadi pintu masuk ke Terminal Bubulak itu.
Ia menegaskan, perlu adanya normalisasi drainase pasca pembongkaran lapak. Karena area drainase itu telah dihuni PKL selama 17 tahun. Pihaknya baru kali ini berhasil mengosongkannya. Sementara, tambah Juniarti, drainase seharusnya punya kedalaman sekira 1 – 1,5 meter.
“Lihat sekarangnya jadi tanah. Makanya kita keruk kembali. Karena aliran dari drainase ini kan ada dua, yang larinya ke Sungai Cisadane dan ke Sungai Cisindangbarang. Kalau di sini tidak berfungsi, otomatis airnya lari ke jalan. Bisa otomatis merusak jalan juga,” terang Juniarti, di tengah-tengah pengerukan drainase.
Ia pun menargetkan, normalisasi drainase itu harus rampung secepatnya. Upaya pembersihan sekaligus pengerukan tidak hanya akan berlangsung satu hari. Jika dibutuhkan, timnya masih akan terjun selama beberapa hari untuk menuntaskan proses normalisasi itu. Sementara untuk menyempurnakan drainase dengan beton, pihaknya menunggu kewenangan dari pusat.
“Yang penting normalisasi aliran air dulu. Karena ini kan kewenangannya nasional (pembetonan), sambil nanti kita minta Dinas PUPR untuk mengajukan ke sana. Setelah nanti kemeterian turun, pusat yang mengerjakan,” beber mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor ini.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga turun langsung membantu pihak Kecamatan Bogor Barat itu. Ia memantau langsung proses penggalian drainase yang sudah nyaris rata dengan tanah. Itu merupakan bagian dari program pemkot dalam rangka pemetaan, pembersihan, pengerukan semua titik-titik yang berpotensi menyumbat atau menghalangi air.
“Kegiatan ini tidak terbatas hanya hari ini, kepada semua jajaran Pemkot Bogor dan seluruh lapisan masyarakat, saya meminta agar intensitas kegiatan pembersihan dilakukan secara menyeluruh di Kota Bogor,” tegasnya.
Pengecekan aksi siaga bencana berupa normalisasi, pembersihan, dan pengerukan berlangsung di tiga titik utama Kota Bogor. Mulai dari Pasar Anyar, Kelurahan Taman Sari, dan saluran air di Jalan Bubulak. (mam/c)