Wakil Bupati Bogor Geram Ada SKPD Rapat di Hotel Mewah

0
415
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan

CIBINONG-RADAR BOGOR, Wakil Bupati (Wabup) Bogor, Iwan Setiawan geram mengetahui ada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menggelar rapat kerja di hotel mewah. Pasalnya, sudah hampir sepekan lamanya para SKPD menggelar forum rapat kerja.

Dan, tak sedikit dinas-dinas yang menggelar rapat di hotel mewah. Padahal, kantor dinas yang ada di lingkup Pemerintahan Kabupaten Bogor masih cukup representatif untuk dijadikan tempat rapat.

Meskipun hanya sehari, menurut Iwan, rapat yang dilaksanakan di hotel tentunya menggunakan anggaran yang tidak sedikit. Padahal, jika menggunakan fasilitas daerah tidak perlu mengeluarkan anggaran.

“Kita punya banyak tempat yang bagus dan besar. Kenapa harus ke hotel. Ya karena sudah ada beberapa yang melakukan (rapat di hotel), kita menuntut untuk hasil yang baik. Ini agenda penting,” tegas Iwan saat Radar Bogor wawancarai kemarin.

Forum ini penting, katanya, sebagai sarana komunikasi untuk dinas – dinas yang ada. Ada hal – hal yang bisa disinergikan antara satu dinas dengan dinas lainnya.

“Seperti contoh PUPR dengan program pembangunan jalan, itu juga harus dibarengi dengan pengadaan PJU nya dari Dishub,” sambung Iwan.

Sehingga, sambungnya, agenda forum perangkat daerah ini harus menghasilkan output yang baik. Dimana program yang dijalankan antar SKPD bisa berjalan beriringan, saling melengkapi. Apalagi dilaksanakan di hotel yang menggunakan anggaran negara.

“Semua program ini harus nyambung di semua dinas. Tidak boleh ada ego sektoral antar dinas yang berdampak pada program pekerjaan yang lama. Itu yang terpenting,” jelas Iwan.

Menanggapi teguran itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor, Nuradi beralasan, mengapa dinasnya terpaksa menggelar rapat dengan menyewa hotel, hal itu karena ruang rapat yang ada belum representatif. Meskipun, di sisi lain, Nuradi menyepakati usulan dari Wabup tersebut.

“Kita sepakat sekali, memang betul untuk efisiensi anggaran. Tapi memang kenyataannya kantor kami kurang representatif untuk rapat. Apalagi hari yang sama ada banyak perangkat daerah yang juga mengadakan rapat,” aku Nuradi.(dka/c)