39 Peserta Open Bidding Paparkan Visi Misi, Hasilnya Diumumkan Hari Ini

0
44
Open-Bidding
Salah satu peserta Open Bidding saat memaparkan visi misi kepada Tim Pansel, di Hotel Sahira Jalan Ahmad Yani.
Open-Bidding
Salah satu peserta Open Bidding saat memaparkan visi misi kepada Tim Pansel, di Hotel Sahira Jalan Ahmad Yani. Hendi/Radar Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 30 peserta open bidding Pemkot Bogor telah menyampaikan visi misi kepada Pansel.

Satu persatu peserta diberikan kesempatan selama 30 menit untuk memberikan paparan terbaiknya kepada Tim Pansel, di Hotel Sahira Jalan Ahmad Yani, selama dua hari (7-8/3).

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor, M. Taufik menjelaskan, tahapan visi misi merupakan rangkaian terakhir bagi peserta open bidding atau lelang jabatan pada seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama Kota Bogor.

Mereka wawancara menyampaikan visi misi dari ekspose dan dilanjutkan dengan pendalaman materi yang akan dilakukan panitia seleksi,” ujarnya

M. Taufik menerangkan, dalam beberapa pekan terakhir peserta sudah mengikuti seleksi administrasi, rekam jejak, dilanjutkan teks penulisan makalah, kemudian ada uji kompetensi yang dilakukan asesor dan tim penguji kompetensi untuk menentukan tiga besar.

Nanti hasil semua ini akan diakumulasikan, sehingga muncul nama tiga besar yang akan disampaikan ke wali kota,” paparnya.

Setelah tepilih nama tiga besar, mereka wajib menjalani tes kesehatan. Untuk peserta, kata dia, ada satu peserta yang tidak mengikuti beberapa tahapan dikarenakan sakit, secara aturan tetap dihitung tetapi bakal mendapatkan nilai paling rendah.

Rencananya tes kesehatan dilakukan Selasa dan Rabu (9-10/3), karena hasil tes ini akan menjadi pertimbangan bagi walikota dalam menentukan satu orang, yang direkomendasikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Kalau kami (Tim Pansel,) tiga orang dengan urutan nilai tertinggi ini akan disampaikan ke KASN, kemudian wali kota juga ikut menyampaikan (ke KASN,red) agar mendapatkan rekomendasi. Bedanya kalau Pansel menyerahkan hasil kerja saja. Wali kota itu meminta rekomendasi ke KASN,” tambahnya.

Setelah tahapan rampung, pelantikan tujuh pejabat eselon II bakal dilakukan paling lambat 31 Maret. “Bisa dipercepat atau paling lambatn akhir Maret,” tukasnya.

Sementara itu, Salah satu peserta lelang jabatan yang memilih untuk mengisi jabatan Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syah menerangkan, kepesertaan lelang jabatan ini menjadi pengalaman yang berharga.

Karena proses dan tahapan ini berbeda dengan sebelumnya. Saat ini untuk pembuatan makalah dilakukan secara langsung. “Peserta diberikan komputer kosong, dan harus diisi dengan durasi tiga jam,” katanya.

Selain itu, tes pemaparan visi misi juga sangat bagus karena memberikan kesempatan untuk apa yang akan diperbuat dalam memajukan instansi yang akan ditempati.

“Saya fokus ke tiga poin. Peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan memaksimalkan manajemen media sosial,” Agus menambahkan.

Saat ini image Satpol PP harus dibangun kembali, ia juga tak menampik penegakan perda yang belum maksimal dan adanya pandangan terhadap dinas penegak perda yang masih belum maksimal.

“Jadi dengan peningkatan kinerja dan perbaikan kultur, ditambah manajemen media yang baik, Insya Allah dua isu tadi bisa tereduksi dengan sendirinya. Karena kan visi misi Kota Bogor ramah keluarga, maka isu tadi itu sangat relevan dengan dua isu tadi,” kata pria yang menjabat sebagai Camat Bogor Tengah itu.

Di tempat yang sama, Peserta lelang Jabatan, Juniarti Estiningsih juga mengungkapkan, untuk mewujudkan kota Bogor sebagai kota yang ramah keluarga dan juga menunjang pada kota layak anak, maka itu tidak bisa dipungkiri harus melakukan gebrakan dan inovasi ke depan.

“Dalam visi kan ada beberapa misi cerdas, sehat dan sejahtera, terkait dengan sehat ini kan Satuan Polisi Pamong Praja ada bidang yang menangani kebencanaan di sana ada beberapa, misalnya nanti terkait dengan sehat ni peningkatan khususnya sarana prasarana kebakaran,” ucapnya.

Esti juga menyampaikan akan ada motor terkait dengan pemadam kebakaran yang bisa merambah kepada titik-titik yang memang tak bisa diakses kendaraan pemadam kebakaran, termasuk pegecekan hydran dan Apar tentunya harus dipantau.

“Untuk Perda KTR, tidak tebang pilih termasuk di SKPD kitakan kenakan denda, selama ini tidak ada penegakan yang secara intensif,” katanya.

Camat Bogor Barat tersebut juga bakal membuat program Pembinaan Penyuluhan dan Keamanan Ketertiban Sekolah (P2K2S).

“Program baru ini untuk meningkatkan kewaspadaan dari miras dan tawuran. Juga penanganan kebakaran di dalam sekolah,” tukasnya. (ded/c)