BOGOR-RADAR BOGOR, Mall Pelayanan Publik (MPP) Grha Tiyasa Kota Bogor semakin dirasakan manfaatnya oleh warga kota hujan.
Hal tersebut terlihat dari terus meningkatnya jumlah kunjungan atau pemohon yang datang dalam mengurus administrasi. Sejak diluncurkan 26 Agustus 2019 lalu, hingga kini MPP Grha Tiyasa telah dikunjungi hampir 50 ribu orang warga.
Tidak itu saja, layanan yang disuguhkan pun bertambah. Dari sebelumnya 145 menjadi 203 jenis layanan dari 14 instansi bisa dimanfaatkan warga dalam mengurus administrasi mulai dari layanan kependudukan, pajak kendaraan, paspor, perizinan hingga menikah di MPP.
“Awalnya adalah tantangan dari Kemenpan-RB. Menantang apakah Kota Bogor siap untuk membuat MPP? Setelah melalui berbagai kajian dan perbandingan, bismillah kita mulai MPP pertama di Jawa Barat pada Agustus 2019 lalu. Pada perjalanannya, ternyata apa yang kita khawatirkan bahwa warga akan kesulitan mengakses, warga belum tentu datang, akan ada komplikasi teknologi dan lain sebagainya, itu tidak terjadi,” ungkap Bima di sela perpanjangan kerjasama dengan instansi yang terlibat dalam MPP, Jumat (6/3/2020).
Bima menambahkan, sejak diresmikan hingga sekarang, MPP telah dikunjungi oleh sekitar hampir 50 ribu pengunjung, dengan rata-rata sekitar 200-350 orang per hari. “Jadi, sangat disambut oleh warga, warga dimudahkan, yang paling populer bisa menikah di sini,” katanya.
Bima Arya juga mengaku bangga dengan MPP Grha Tiyasa karena bisa menjadi inspirasi daerah-daerah lain yang melakukan studi banding ke Kota Bogor. “Kami ke Banda Aceh mendatangi MPP di sana, mengaku terus terang bahwa terinspirasi dari Kota Bogor. Tentunya kita senang bahwa apa yang kita lakukan di sini bisa diduplikasi di tempat lain. Pertama, karena dukungan dari Muspida. Kedua, instansi vertikal yang ada di sini. Saya titip kepada petugas supaya bisa melayani tamu yang datang dengan baik,” terang Bima.
“Dan yang paling membanggakan tentunya ini dijadikan rujukan utama nasional terkait dengan MPP dengan keunggulan aspek IT, aplikasinya, disitu kelebihan kita. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh Muspida, instansi vertikal, mudah-mudahan tidak saja memberikan kemudahan bagi warga, tapi juga memberikan kebahagiaan bagi seluruh warga,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus menyatakan, penambahan 58 layanan di MPP Grha Tiyasa ini merupakan bukti bahwa reformasi birokrasi yang dilakukan Pemkot Bogor sangat dirasakan betul oleh warga.
“Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya 145 layanan, sekarang meningkat 203 jenis layanan. Salah satu layanan baru adalah perpanjangan SIM. Kami laporkan bahwa sampai dengan 6 Maret 2020 ini kunjungan sudah 49.026 pemohon. Yang paling banyak dikunjungi Disdukcapil, Samsat, BPJS, Kejaksaan. Ini menunjukan bahwa indeks kepuasan masyarakat di MPP Kota Bogor itu mengalami kenaikan menjadi 3,8,” ujar Firdaus.
MPP Grha Tiyasa, kata Firdaus, akan ditunjuk oleh Kemenpan-RB menjadi pilot project nasional yang akan dilakukan launching MPP nasional pada bulan Mei 2020. “Kota Bogor dijadikan pilot project dan diadopsi aplikasinya, semoga ke depan kita menjadi contoh ataupun layanan yang baik bagi teman-teman di daerah lain,” pungkasnya. (prokompim)