CIOMAS-RADAR BOGOR, Selain virus corona (Covid-19), kini masyarakat Bogor juga dihantui penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Di Kota Bogor sendiri sudah ada lima warga yang meninggal dunia akibat DBD.
Selain Kota Bogor, DBD juga menyerang warga Kabupaten Bogor. Dimana, sebanyak 15 warga Kecamatan Ciomas, yang berbatasan langsung dengan Kota Bogor ini sudah dinyatakan positif DBD.
Data tersebut berdasarkan hasil laporan Puskesmas Ciapus per 1 Januari 2020. Wilayah kerja Puskesmas Ciapus sendiri, membawahi tiga desa, yakni Desa Ciapus, Sukamakmur dan Sukaharja.
Kepala Puskesmas Ciapus, Melliana Nainggolan mengatakan, jumlah kasus DBD terbanyak salah satunya berasal dari Desa Sukamakmur, yakni sebanyak 6 orang. “Semua sudah ditangani dan sebagian sudah membaik kondisinya,” ungkapnya kepada Radar Bogor.
Menurutnya, penyebab merabaknya kasus DBD tidak lain disebabkan oleh nyamuk Aedes Aigypti yang bersarang di lingkungan desa-desa tersebut. Ia menyatakan, ihwal banyaknya kasus DBD yang ditemukan di desa tersebut, maka harus ada upaya dalam menekan angka jumlah korban agar tidak bertambah.
“Salah satunya melalui Jumsih(Jumat Bersih) ini, kita ajak warga membersihkan lingkungan yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” jelasnya. Selain itu, dalam setiap kesempatan, pihaknya gencar mensosialisasikan kepada warga untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Melalui program Berdebar Dengan si Cantik (Bersama perduli demam berdarah dengan aksi nyari jentik), warga didorong untuk mulai dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur). “Kita kuatkan lagi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang ditunjuk dari anggota keluarga di setiap rumah,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Camat Ciomas, Chairuka Judyanto mengatakan, melalui Jumsih, warga diharapkan mulai perduli terhadap lingkungannya masing-masing. “Ini juga sebagai bentuk pencegahan dari DBD, rutin kita lakukan setiap Jumat,” ajarnya.
Dia mengklaim, dari empat (4) Puskesmas yang ada di Kecamatan Ciomas, hanya Puskesmas Ciapus yang memiliki kasus DBD di 2020 ini. “Hanya di Puskesmas Ciapus, jadi desa-desa yang di bawah penanganan Puskemas Ciapus harus terus didorong melalui program-program kesehatan,” pungkasnya. (cr2/c)