BOGOR – RADAR BOGOR, Instruksi Wali Kota Bogor untuk merumahkan siswa – siswi, ternyata belum dijalani sebagian sekolah.
Tiga hari sejak instruksi itu keluar, beberapa sekolah baik negeri maupun swasta dari tingkatan sekolah dasar hingga menengah masih ada yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang berupaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Hal itu diakui Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahmi Fahrudin. Ditemui Radar Bogor dikantornya Selasa (17/3/2020).
Fahmi mengaku masih melakukan safari ke sekolah – sekolah yang ada di Kota Bogor. Tujuannya untuk memastikan semua sekolah tutup selama 14 hari masa sterilisasi.
“Kemarin kami dan satgas pelajar turun, memang masih ada beberapa sekolah (yang melakukan aktivitas KBM, red). Tapi memang niatannya kan bagus, ingin memberikan edukasi dulu. Memastikan anak – anak itu paham,” kata Fahmi.
Hanya mungkin, sambung pria berkacamata itu, beberapa sekolah yang masih buka tersebut memanfaatkan untuk memberikan tugas kepada anak siswanya.
Fahmi juga mengatakan bahwa beberapa sekolah swasta diisi anak didik, yang berdomisili di luar Bogor. Sehingga butuh kebijakan yang komperehensif terhadap para siswa.
“Terlepas mereka yang dari luar Bogor itu bisa menjaga dirinya di lapangan. Juga ketika nanti akan kembali bersekolah,” sahutnya tegas.
Beberapa sekolah yang disdik temui masih beroperasi, di antaranya SD negeri dan swasta, hingga siswa yang ditemui di jalanan sedang menuju sekolah mereka masing – masing. Namun setelah dilakukan briefing kepada pihak sekolah dan orang tua murid, aktivitas dibubarkan.
“Mungkin memang sekolah tersebut tidak mendengar bahwa sekolah dibelajar-rumahkan. Yang masih di jalan juga langsung kita halau untuk segera pulang ke rumah. Hari ini (kemarin,red) belum dapar laporan. Mudah – mudahan sudah semuanya mengikuti instruksi,” paparnya.
Seperti yang sudah diinstruksikan pula bahwa Disdik diminta untuk selalu melakukan koordinasi dengan camat dan lurah untuk memastikan para siswa tetap berada di rumah. Kordinasi itu dinilai sangat membantu Disdik dalam hal pengawasan.
Apalagi, seluruh lini wilayah sekarang di bawah kendali camat maupun lurah, hingga ke tingkat RT/RW. “Pesan utama untuk disdik sendiri adalah memastikan bahwa anak – anak berada di rumah. Kemudian memastikan juga para siswa siap saat masuk lagi 30 Maret nanti. Dengan sekolah yang sudah bersih,” tutupnya. (dka/c)