GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Banjir kembali merendam Desa Bojongkulur. Kemarin, warga yang tinggal di kawasan Vila Nusa Indah I dan sekitarnya mulai mengungsi ke rumah kerabat.
Hal itu, dilakukan lantaran masih trauma banjir akan semakin tinggi seperti yang terjadi pada awal tahun.
“Kami sudah mengimbau warga mengungsi. Karena banjir sudah mulai terlihat tingginya sekitar 50 sentimeter,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, Puarman kepada Radar Bogor.
Diketahui, banjir pada awal tahun menenggelamkan ribuan rumah di Perumahan Vila Nusa Indah I, II, dan III. Menurutnya, banjir karena tinggi muka air (TMA) atau debit air di pertemuan dua Sungai Cileungsi dan Cikeas meningkat mencapai 600 sentimeter.
“TMA normalnya di Cileungsi-Cikeas 350 sentimeter. Untuk Cileungsi 100 sentimeter dan Cikeas 200 sentimeter,” ungkap dia.
Kepala Desa Bojongkulur, Firman Riansyah mengatakan, tindakan yang sudah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr) yakni membentuk tim percepatan normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas. Namun, kata dia, belum ada tindakan nyata ke lapangan.
Pihaknya sampai saat ini, belum mendapatkan undangan terkait normalisasi. “Baru hari ini (kemarin,red) dapat info ada pembentukan tim percepatan normalisasi sungai,” ujar dia.
Menurut dia, bencana banjir akan terjadi selama program normalisasi belum dikerjakan. Ia menambahkan, kendati belum terealisasi pemerintah pusat sudah menanggapi permintaan warga terkait solusi banjir diantaranya, memperbaiki dan membangun tanggul yang rusak.
Selain itu, normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas dan Bupati yang akan memenuhi pengadaan rumah pompa, mesin sedot air, hingga sarana dan prasarana kebencanaan di tiap RW. “Semoga geraknya betul-betul cepat,” pungkasnya. (reg/c)