Masjid Agung Kembali Gagal Lelang, Pembangunan Mundur dari Jadwal

0
40
Paket proyek strategis Mesjid Agung
Gedung Masjid Agung Bogor yang belum selesai pengerjaannya masuk dalam paket proyek strategis yang selesai tendernya. Nelvi/Radar Bogor
Mesjid-Agung
Gedung Masjid Agung Bogor yang belum selesai pengerjaannya. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR – RADAR BOGOR, Tidak kali ini saja, pembangunan Masjid Agung mengalami kendala.

Masjid yang berlokasi di kawasan Pasar Kebon Kembang ini kembali gagal lelang pada Desain Engineering Detail (DED). Itu, seiring rencana Pemerintah Kota (Pemkot) akan melanjutkan pembangunan Masjid Agung di tahun ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Chusnul Rozaqi mengakui bahwa desainnya gagal lelang di Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ). Sehingga, saat ini pihaknya harus melelangkan ulang.

“Faktornya bisa tanya ke ULP, namun sekarang sudah jalan semua. 20 April nanti, sepertinya sudah ada pemenang,” kata Chusnul saat ditemui di Balaikota Bogor, belum lama ini.

Andai tak gagal lelang, sambungnya, pemenang sudah bisa ditemui sejak awal April. Akhirnya, semua proses pembangunan pun ikut mundur dari jadwal yang direncanakan.

Hal itu kemudian diamini Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Dedi Rusmana. Saat ini, tahapan masa sanggah prakualifikasi sedang berjalan. Ada 39 peserta di dalamnya.

“Karena ada yang tidak memenuhi persyaratan, tidak ada yang lulus. Makanya ada prakap ulang,” singkatnya saat dikonfirmasi, kemarin.

Terkait hal tersebut, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim menuturkan, Pemkot Bogor harus mendesain ulang konstruksi Masjid Agung. Struktur konstruksi desain yang lama tidak dapat menopang beban atap bangunan.

“Kita ulang sekali lagi. Peserta minimum yang lolos persyaratan harusnya tiga, tapi hanya dua yang sesuai syarat. Jadi kita coba lagi,” kata Dedie pada Radar Bogor.

Seharusnya, lanjutnya, memang terhitung sejak Januari lalu hingga dua bulan ke depan, Pemkot Bogor mendesain ulang konstruksi Masjid Agung sehingga pembangunan dapat segera dilanjutkan.

“Sesuai dengan rekomendasi dari kajian (Kementerian) PUPR, pembangunan masjid dapat dilakukan tetapi dengan catatan yang paling krusial adalah atap tidak boleh menopang struktur yang ada,” kata Dedie.

Dedie mengatakan, kelanjutan pembangunan Masjid Agung dikonsentrasikan pada pembangunan fisik. Dia mengungkapkan, pembangunan secara keseluruhan di antaranya interior dan perabotan dilakukan pada tahun berikutnya.

Berdasarkan APBD Kota Bogor 2020, pembangunan Masjid Agung dianggarkan sebesar Rp15 milar. Namun, anggaran tersebut dipastikan masih kurang untuk membangun Masjid Agung secara keseluruhan.

“Ya mungkin tahun ini fisiknya dulu baru selesai, ornamen lain seperti karpet, mimbar dan lainnya dilakukan tahun depan,” ucap Dedie. (dka/c)