BOGOR – RADAR BOGOR, Seluruh anggota dan kesekretariatan DPRD Kota Bogor dicek kesehatannya, kemarin.
Pasalnya, mereka baru saja bepergian ke luar daerah untuk menghadiri agenda kedewanan yang mengundang hampir seluruh anggota legislatif se-Indonesia.
Untuk mencegah penularan wabah Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor berupaya memastikan bahwa para anggota dewan terbebas dari penyebaran virus tersebut. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Oki Kurniawan menjelaskan, ada tiga tahapan yang dilakukan dalam pengecekan tersebut.
Paling pertama adalah pengukuran tensi darah dan suhu tubuh. Tak ketinggalan, para anggota dewan dan kesekretariatan diambil sampel darah untuk dibawa ke laboratorium. Untuk selanjutnya baru dari hasil lab diagnosanya akan keluar.
“Keempat komponen darah itu akan dicek di laboratorium dan dilihat hasilnya, apakah dalam kisaran normal atau ada yang di luar kisaran normal. Kalau semuanya masih dalam kisaran normal, menunjukkan staminanya baik, sehingga Insya Allah aman dari virus corona,” beber Oki di sela pengecekan yang dilakukan di Gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor itu.
Sambung dia, pengambilan sampel darah untuk memeriksa hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan leukosit yang ada di tubuh tiap anggota. Hasilnya sendiri, baru bisa diketahui sehari sesudahnya, atau tepatnya Jumat (20/3/2020).
Pengecekan kesehatan itu juga dilakukan kepada para jurnalis, yang sehari – harinya meliput kegiatan di DPRD Kota Bogor. Sementara, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan, pengecekan kesehatan ini dilakukan dalam upaya untuk pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid-19.
Atang menyatakan, prihatin terhadap penyebaran Covid-19 yang makin meluas di Indonesia. “Orang yang dinyatakan berstatus ODP (orang dalam pengawasan), PDP (pasien dalam pengawasan), maupun positif juga terus meningkat,” katanya.
Atang meyakini bahwa penyebaran Covid-19 tersebut harus bisa dieliminasi dan diputus penyebarannya. Atang juga menyatakan, DPRD Kota Bogor mendukung langkah pemerintah dalam penanganan ini.
Apalagi jika mengambil keputusan menerapkan semi lockdown dengan meliburkan sekolah selama dua pekan, menutup sementara tempat-tempat wisata, melarang sementara kegiatan yang mengumpulkan massa.
“Kami berharap, semua berharap, ini akan segera berakhir. Kondisi masyarakat di Kota Bogor dan seluruh Indonesia bisa normal kembali,” pungkasnya. (dka/c)